Konstruksi Media – Upaya mewujudkan transisi energi guna dan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) melakukan kerja sama dengan dua perusahaan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berskala dunia yaitu Quantum Power Asia dan ib vogt.
Tak tanggung-tanggung, pembangunan mega proyek pembangunan PLTS tersebut memiliki kapasitas 3,5 GW Solar PV dan lebih dari 12 GWh penyimpanan baterai di Kepri, dengan nilai investasi sebesar Rp71,8 triliun.
Hal ini ditandai dengan dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad dengan Simon G. Bell, CEO Quantum Power Asia dan CEO ib vogt, Anton Milner di Kedutaan Besar Indonesia di Singapura, Selasa, (19/4).
Dalam paparannya Ansar Ahmad mengungkapkan kerjasama ini dalam rangka mewujudkan misi ‘Terwujudnya Kepulauan Riau yang Makmur, Berdaya Saing, dan Berbudaya’ serta menjalankan mandat Presiden Jokowi dalam mewujudkan energi transisi. Serta sebagai bagian dari inisiatif untuk mencapai netralitas karbon pada 2050.
Ia berharap proyek ini dapat melibatkan usaha mikro, kecil, hingga menengah lokal dan memberikan dampak positif pada masyarakat luas secara maksimal.
“Sebagai salah satu lokasi PLTS terbesar di dunia, kami di Kepulauan Riau menyambut baik langkah ini. Saya berharap PLTS ini akan menghadirkan solusi kebutuhan energi bersih masa depan sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo,” terang Ansar.
Selain itu, ia juga berharap kerja sama ini akan dapat meningkatkan taraf hidup dan perekonomian kedua negara. “Semoga implementasi proyek ini dapat berjalan lancar dan meningkatkan ekonomi di Kepulauan Riau, Indonesia, bersama-sama dengan Singapura,” katanya.
Sementara, Duta Besar Republik Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo menyambut baik kerja sama ini dan menyampaikan harapannya kerja sama pembangunan PLTS di Kepulauan Riau ini.
Ia menambahkan, Pemerintah Singapura melalui Energy Market Authority (EMA) telah mengeluarkan Request for Proposals (RfP) untuk izin impor listrik energi bersih dari negara tetangganya termasuk Indonesia.
Kerjasama ini berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat setempat sebelum mengekspor listrik ke Singapura. Dengan dukungan penuh dari komunitas masyarakat di Kepulauan Riau, telah dirancang hubungan rantai pasokan hiper-lokal, program pelatihan kompetensi keterampilan yang relevan untuk penduduk, serta kegiatan pembangunan bisnis.
Ia menambahkan, hal itu sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon sebesar 29% dengan usaha sendiri dan sebesar 41% dengan bantuan internasional.
“Kerja sama ini diharapkan Indonesia dapat berkontribusi mengurangi emisi karbon hingga 41%. Semoga implementasi MoU ini akan menghasilkan manfaat positif yang berkelanjutan bagi kedua negara,” tuturnya.
Bentuk Konsorsium
Sebagai perusahaan pengembang PLTS berskala dunia, Quantum Power Asia dan ib vogt telah membentuk perusahaan patungan yang bernama Anantara Energy yang didedikasikan untuk mendanai dan membangun PLTS di Indonesia.
Baca Juga : Sinergi Brantas Energi dan WIKA Bangun PLTS Terapung
Pihaknya juga bermitra dengan Union Energy Corporation, yang merupakan penyalur listrik terkemuka di Singapura, sebagai mitra impor dan pengecer.
Menurut, CEO Quantum Power Asia Simon G. Bell setelah ditunjuk menjadi Importir Listrik Singapura, pihaknya akan membawa investasi lebih dari Rp 71,8 triliun atau setara US$ 5 miliar.
“Proyek ini akan menciptakan sekitar 30.000 pekerjaan dan membangun sistem penyimpanan PV terbesar secara global yang pernah dibangun hingga saat ini,” ujar Simon.
Sementara, CEO ib vogt, Anton Milner menambahkan inisiatif impor energi oleh Singapura dan Indonesia merupakan proyek penting secara global yang akan menjadi katalisator bagi transformasi kawasan menuju energi bersih dan bebas karbon.
“Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan bersama dengan Quantum Power Asia dan Union Energy, kami yakin rencana proyek kami sangat menarik untuk menciptakan program investasi jangka panjang yang berkelanjutan, baik untuk Singapura dan Indonesia,” papar Anton Milner.
Sebagaimana diketahui, Quantum Power Asia merupakan perusahaan yang telah berpengalaman dalam membangun dan membiayai PLTS di Indonesia dengan Perjanjian Jual Beli Listrik bersama Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Sementara, ib vogt merupakan salah satu pengembang PLTS terbesar di dunia yang berkantor pusat di Jerman dan beroperasi di 43 negara.
Sebelumnya, konsorsium kedua perusahaan telah membangun PLTS dengan single-axis tracking pertama yang terbesar di Indonesia berskala 14,7 MW di Gorontalo, dan pembangunan PLTS terbesar ketiga di Indonesia yang berlokasi di Lombok berskala 7 MW. Secara global telah membangun 3 GW PLTS dan telah memiliki proyek pada pipeline sebesar 27 GW.
Keduanya saat ini sudah beroperasi dan menyuplai listrik secara langsung ke PLN.
Baca Artikel Selanjutnya :