Investasi

Pemerintah Klaim Berhasil Relokasi Investasi 23 Perusahaan Asing ke Indonesia

Konstruksi Media – Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Imam Soejoedi mengatakan, setidaknya 23 perusahaan telah merelokasi investasinya dari beberapa negara ke Indonesia dengan total rencana investasi sebesar 8,12 miliar dolar AS dalam dua tahun terakhir.

Dia menyebut bahwa relokasi investasi perusahaan asing itu berkat terobosan tim khusus yang dibentuk Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.

“Pada saat relokasi investasi, Pak Menteri telah membentuk tim khusus, namanya Tim Mawar. Diberi kepercayaan dan secara langsung beliau mengawal dan kemudian diberikan kepercayaan untuk mengeksekusi langsung, akhirnya sudah ada 23 perusahaan yang saat ini relokasi,” kata Imam dikutip pada Senin (20/12/2021).

Puluhan perusahaan itu merelokasi industri mereka dari sejumlah negara, antara lain China, Vietnam, dan Korea Selatan ke Indonesia. Rencana relokasi industri itu diproyeksikan menyerap sebanyak 70.950 tenaga kerja lokal.

Selain telah meraih komitmen relokasi investasi dari 23 perusahaan, Kementerian Investasi mencatat ada 25 perusahaan yang memiliki minat untuk merelokasikan industrinya ke Indonesia dengan total rencana investasi senilai 35,5 miliar dolar AS.

Kementerian Investasi juga membidik 114 perusahaan potensial yang akan digaet untuk bisa relokasi ke Indonesia. Nilai rencana investasi ke 114 perusahaan itu ditaksir mencapai 40,5 miliar dolar AS.

Sebelumnya, Menteri Investasi, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya telah memfasilitasi kerja sama antara investasi besar dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dengan nilai Rp 2,7 triliun pada tahun ini.

Capaian tersebut meningkat 82% dari 2020 senilai Rp 1,5 triliun. Sedangkan angka kerja sama tahun ini didapatkan dari 89 Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang menggandeng 383 usaha kecil dengan program kemitraan.

“UMKM harus didorong kolaborasi, kalau tidak diberikan kesempatan maka susah untuk naik kelas,” kata Bahlil.

Langkah ini merupakan arahan langsung Presiden Joko Widodo untuk menciptakan kegiatan usaha baru di daerah. Pemerintah juga telah membuka kesempatan pada pengusaha daerah memudahkan investasi lewat sistem Online Single Submission (OSS).

“Target kami tahun 2022 minimal (bisa kerja sama senilai) Rp 5 triliun,” ujarnya..

Sabtu (18/12) kemarin, Bahlil menyaksikan penandatanganan kerja sama antara 15 usaha besat dengan 25 UMKM. Dia berharap kolaborasi ini bisa menguntungkan kedua belah pihak ke depannya.

“Kepada teman-teman UMKM kerjanya harus profesonal. Ini kesempatan membangun akses pasar internasional,” ungkapnya.

Adapun UMKM saat ini cukup terdampak dampak pandemi Covid-19. Survei Badan Program Pembangunan PBB (United Nations Development Programme/UNDP) menunjukkan, 24% usaha kecil di Indonesia tak beroperasi saat pandemi virus corona Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 35,2% responden beralasan kekurangan uang untuk membiayai produksi.

Salah satu usaha kecil yang menandatangani kerja sama dengan usaha besar adalah PT Kayu Lima Utama. Managing Director perusahaan tersebut, Amal Fahmi berharap kerja sama dengan investasi besar dapat membantu pihaknya membuka pasar lebih luas.

“Selain itu agar kami bisa memperluas ke sektor lainnya yaitu mainan anak,” tandasnya.

Dari data BKPM, jumlah kegiatan investasi besar yang terlibat dalam kerja sama ini naik 59% menjadi 89 tahun ini. Sedangkan usaha kecil yang digandeng juga melonjak 99% menjadi 383 UMKM.***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button