Jalan

Pemerintah Kebut Empat Seksi Tol Cisumdawu Beroperasi Akhir 2021

Konstruksi Media – Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, Sumber Daya Air Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rahman Hidayat mengatakan bahwa berdasarkan hasil kunjungan lapangan, dari enam seksi pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), empat seksi optimistis akan selesai dan fungsional pada akhir 2021.

Ia juga menjelaskan masalah pendanaan lahan baik melalui pembayaran Dana Talangan Tanah (DTT) dan pembayaran langsung pada Tol yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.

“Ini harus dituntaskan segera. Walaupun tadi sudah dijelaskan bahwa dari enam seksi, empat seksi di antaranya yaitu seksi satu, dua, tiga, dan enam akan selesai pada akhir tahun ini, tapi masih ada seksi empat dan lima yang perlu dikebut pengerjaannya dan ini harus segera selesai sesuai arahan Presiden,” ujar Rahman dikutip pada Rabu (8/9/2021).

“Untuk mencapai keberhasilan percepatan pendanaan lahan Jalan Tol Cisumdawu ini, LMAN harus lebih bersinergi lagi dengan pihak-pihak terkait, dan sangat diperlukan turun ke lokasi dalam mempercepat siklus administrasi,” lanjutnya.

Jalan Tol dengan panjang 62,01 km merupakan kunci untuk memperlancar akses dari Bandung menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati. Dengan beroperasinya semua ruas Jalan Tol Cisumdawu, kata Rahman, nantinya perjalanan dari Bandung ke BIJB akan ditempuh dengan waktu 60 menit.

Selain itu, juga akan menghidupkan ekonomi masyarakat setempat melalui lancarnya transportasi darat maupun udara di bagian timur Jawa Barat.

“Jadi Jalan Tol ini memang kuncinya, apapun yang terjadi kita harus tuntaskan. Karena ini menyangkut Bandara Kertajati dan juga sumber kemajuan ekonomi Jawa Barat,” katanya.

Sementara itu, Direktur Teknik PT Citra Karya Jabar Tol (CKJT) Bagus Medi Suarso mengatakan, pembebasan lahan menjadi kendala dalam pembangunan jalan tol itu. Dari enam seksi yang ada, seksi empat dan lima belum bisa konstruksi secara maksimal.

“Hal itu karena lokasi lahan bebas masih spot-spot. Saat ini pembebasan lahan untuk seksi 4 baru 67,27 persen, seksi 5A sebesar 79 persen, dan 5B sebesar 68 persen,” pungkas Bagus.***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button