AsosiasiKonstruksi BerkelanjutanNewsVokasi

Pemerintah dan Sejumlah Asosiasi Dorong Konstruksi Berkelanjutan untuk Capai Net Zero Emission Sebelum 2060

Penerapan konstruksi berkelanjutan sebagai bagian dari strategi mencapai net zero emission sebelum tahun 2060.

“Perubahan iklim adalah tantangan global yang harus kita hadapi bersama. Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 97% pada tahun 2050. Salah satu langkah utama yang kami lakukan adalah mendorong penerapan konstruksi berkelanjutan di setiap proyek infrastruktur,” ujar Kimron Manik.

Ia menambahkan bahwa konstruksi berkelanjutan tidak hanya menekan dampak lingkungan, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan hijau (green employment) serta mendukung implementasi energi terbarukan. Untuk memastikan keberlanjutan ekosistem, pemerintah telah menetapkan regulasi seperti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan Peraturan Menteri PUPR Nomor 9 Tahun 2021 tentang Pedoman Penyelenggaraan Konstruksi Berkelanjutan.

Universitas 17 Agustus 1945
Talk Show Civil Expo 2025 bertema “Empowering Sustainable For A Global Project” yang digelar Universitas 17 Agustus 1945

Welsing Panjaitan, Wakil Ketua IQSI, yang turut hadir dalam acara tersebut menyampaikan, “Kami di IQSI terus berkomitmen untuk meningkatkan standar profesi QS, baik di tingkat nasional maupun internasional. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap dapat membangun jaringan profesional yang lebih kuat serta berkontribusi dalam pengembangan industri konstruksi yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.”

Melalui upaya bersama antara pemerintah dan para asosiasi, diharapkan konstruksi berkelanjutan dapat menjadi standar utama dalam pembangunan infrastruktur nasional.

“Dengan semakin berkembangnya teknologi dan tantangan lingkungan, kami ingin agar QS dapat terus beradaptasi dan meningkatkan kompetensi mereka untuk menghadapi masa depan industri konstruksi yang lebih efisien dan berkelanjutan,” kata Prof Manlian Ronald A. Simanjuntak, Pengurus LPJK Bidang V Kementerian Pekerjaan Umum RI dan guru Besar Universitas 1t Agustus 1945.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Indonesia optimistis dapat mewujudkan sistem konstruksi yang lebih hijau, inovatif, dan berdaya saing di kancah global. (***)

Previous page 1 2

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp