Infrastruktur

Pemerintah Bangun Persemaian Modern di IKN Nusantara

Persemaian ini mempunyai luas sekitar 9 Hektar dengan kapasitas produksi bibit 15 Juta/tahun

Konstruksi Media – Presiden Joko Widodo mengungkapkan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan diawali dengan merehabilitasi hutan-hutan yang ada di sekitar kawasan. Di mana, proses penanaman akan terus dilakukan dengan tumbuhan endemik asli Kalimantan.

Hal tersebut dikatakan Jokowi saat melakukan peninjauan ke Pusat Persemaian Modern (Nursery Center) di Bukit Bangkirai, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sekaligus berkemah di Titik Nol IKN Nusantara.

“Tujuannya agar kembali pada fungsi semula sebagai hutan tropis dan bukan hutan yang monokultur/homogen. Pusat persemaian Mentawir di Bukit Bangkiran ini nantinya akan memproduksi sekitar 15-20 juta bibit pohon mungkin sekitar dalam 6-7 bulan lagi,” terang Jokowi, (15/3/2022).

Selain itu, Presiden berharap dengan penanaman kembali, maka habitat-habitat yang ada akan kembali seperti semula.

“Jadi suasana di IKN Nusantara, nanti betul-betul seperti konsep yang kita rencanakan yaitu kota hutan (forest city). Di sini sudah disiapkan bibit-bibit seperti nyatoh, meranti, kapur, blangiran, gaharu dan lainnya, termasuk tanaman buah termasuk jambu-jambuan, untuk menarik hewan atau burung untuk masuk lagi ke kawasan IKN,” imbuhnya.

Baca Juga : Pembangunan IKN Dimulai

Hadir menemani Jokowi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menambahkan, Kementerian PUPR akan memberikan dukungan prasarana air baku untuk memenuhi kebutuhan air bagi bibit-bibit pohon dengan skala besar.

“Sama seperti yang telah PUPR lakukan di Pusat Persemaian Modern (Nursery Center) di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,” katanya.

Persemaian Modern IKN Nusantara. Dok. PUPR

Sebagaimana diketahui, Persemaian Mentawir terletak di Desa Mentawir Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur. Persemaian ini mempunyai luas ± 9 Hektar dengan kapasitas produksi bibit 15 Juta/tahun.

Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda Harya Muldianto mengungkapkan, untuk mendukung kegiatan persemaian, dibutuhkan salah satu sarana penunjang seperti embung.

“Embung tersebut digunakan sebagai penyediaan air baku yang akan memanfaatkan Sungai Mandahan yang berlokasi disamping fasilitas persemaian dan memiliki kurang lebih lebar 5 m x 0,3 m dengan debit 225 liter/detik,” paparnya.

Embung tersebut menurut Harya direncanakan akan dibangun dengan luas 40.000 m2 dan kedalaman 4 meter sehingga volume tampungan embung sebesar 160.000 m3, dengan rencana kapasitas pengambilan 40 liter/detik.

Lebih jauh, Harya mengemukakan terdapat beberapa sarana yang akan disiapkan sebagai penunjang embung tersebut, diantaranya kolam penampung dengan kapasitas 2.500 m3, 6 Unit pompa dengan kapasitas 20 liter/ detik (3 unit pompa sebagai penyalur air dari embung menuju kolam penampung dan 3 pompa lainnya sebagai penyalur air dari kolam penampung menuju ultrafiltrasi), 5 tangki air dengan kapasitas 640 m3, Kolam Sedimen dengan kapasitas 1500 m3, Pipa dan beserta penunjang lainnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp