Pembangunan Medan Islamic Centre Capai 92 Persen, Sudah Digunakan untuk Salat Jumat
Medan Islamic Centre dirancang sebagai pusat peradaban Islam di Sumatera Utara, khususnya Kota Medan.
Secara desain, masjid MIC mengusung konsep tanjak khas Melayu, dengan kubah dan menara berwarna emas. Untuk mengantisipasi banjir, Waskita Karya juga membangun kolam retensi di kawasan tersebut.
“Waskita Karya yang telah berpengalaman lebih dari 64 tahun dalam membangun infrastruktur memahami pentingnya Islamic Centre sebagai pusat kajian dan pembinaan umat Islam. Oleh karena itu, kawasan ini didesain tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat aktivitas masyarakat dan destinasi wisata rohani,” jelas Ermy.
Keberadaan MIC diharapkan dapat mendukung berbagai kegiatan pemberdayaan ekonomi, pendidikan, sosial, dan keagamaan bagi masyarakat Sumatera Utara. Proyek yang dibangun di atas lahan seluas 22 hektare ini juga diharapkan mampu mendorong kemajuan ekonomi umat.
Sebelumnya, Waskita Karya telah mengerjakan pembangunan dan renovasi sejumlah masjid di Indonesia, termasuk Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, renovasi Masjid Baiturrahman Aceh, Masjid Baiturrahman Semarang, serta renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta. (***)
