INFOInfrastrukturKawasanNews

Pembangunan IKN Jadi Sorotan Media Asing, Antara Optimisme dan Kekhawatiran “Kota Hantu”

The Guardians merilis proyek strategis nasional tersebut dinilai menghadapi sejumlah tantangan serius, mulai dari keterbatasan anggaran hingga investasi asing yang belum optimal.

Konstruksi Media – Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur kembali menjadi sorotan media internasional. Dalam laporan khusus yang dirilis The Guardian pada Rabu (29/10/2025), proyek strategis nasional tersebut dinilai menghadapi sejumlah tantangan serius, mulai dari keterbatasan anggaran hingga investasi asing yang belum optimal.

Pemerintah menegaskan, meski anggaran pembangunan menyesuaikan prioritas nasional, komitmen negara terhadap penyelesaian proyek tetap kuat. Otorita IKN memastikan fokus diarahkan pada efisiensi serta realokasi anggaran agar pembangunan berjalan tepat sasaran.

Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa pembangunan masih berlangsung sesuai rencana. “Pendanaannya ada, komitmen politiknya ada. Mengapa kita harus meragukannya?” ujarnya dikutip The Guardian, Kamis (30/10/2025).

Namun, dari sisi akademisi, muncul kekhawatiran terhadap keberlanjutan proyek. Pakar hukum tata negara Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah, menyebut IKN berisiko menjadi “kota hantu”. “Secara politis, ia tidak mau mati, tapi juga tidak mau hidup,” katanya.

Hingga saat ini, sejumlah infrastruktur utama seperti apartemen, gedung kementerian, rumah sakit, jalan raya, sistem air, dan bandara telah berdiri. Sekitar 2.000 aparatur sipil negara (ASN) dan 8.000 pekerja konstruksi kini bermukim di kawasan tersebut. Pemerintah menargetkan IKN dapat menampung hingga 1,2 juta penduduk pada 2030.

Meski sebagian area masih dalam tahap pembangunan, progres terus menunjukkan peningkatan. Kawasan inti pusat pemerintahan ditargetkan siap beroperasi dalam beberapa tahun ke depan.

Di sisi lain, geliat ekonomi masyarakat di sekitar kawasan yang sempat meningkat pada awal pembangunan kini melambat. Dewi Asnawati, pemilik toko dan penginapan, mengaku pendapatannya menurun dibanding masa awal proyek. Hal serupa dialami Syarariyah, pengusaha laundry. “Awalnya, laundry kami penuh setiap hari. Tapi setelah banyak pekerja pulang, usaha menurun tajam,” ujarnya.

Sementara itu, para pekerja konstruksi menyebut aktivitas di lapangan masih berjalan meski intensitas kerja berkurang. “Kami masih bekerja, tapi lemburnya lebih sedikit dan uangnya juga lebih sedikit,” kata Bejo, salah satu pekerja.

Baca juga: Jalan Utama KIPP IKN Sepanjang 12 Kilometer Siap Beroperasi Desember 2025

The Guardian juga menyoroti dampak pembangunan IKN terhadap masyarakat adat di sekitar Sungai Sepaku. Arman, petani dan nelayan setempat, mengaku wilayahnya kini lebih ramai berkat proyek tersebut. Namun ia berharap masyarakat lokal tetap dilibatkan dan dampak lingkungan terus diperhatikan.

Pemerintah menegaskan, pembangunan Nusantara mengedepankan prinsip berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dari total 252.000 hektare lahan, hanya sekitar 25% yang akan dikembangkan, sementara sisanya dipertahankan sebagai kawasan hijau dan konservasi.

Otorita IKN memastikan pelibatan masyarakat lokal menjadi perhatian utama, termasuk dalam kompensasi lahan, pelatihan keterampilan, dan peluang ekonomi baru. Pemerintah juga menegaskan bahwa mitigasi lingkungan telah menjadi bagian integral dari rencana induk pembangunan kota, agar pertumbuhan dan kelestarian alam berjalan beriringan.

Dalam keterangan resminya, Otorita IKN menyebut pembangunan Nusantara merupakan bukti kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional yang ditopang kombinasi pembiayaan negara, skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), serta investasi swasta.

Pemerintah telah menyetujui alokasi anggaran Rp48,8 triliun untuk periode 2025–2029. Hingga kini, komitmen investasi yang telah diterima mencapai Rp225,02 triliun—terdiri dari Rp66,3 triliun investasi swasta murni dan Rp158,72 triliun melalui KPBU untuk pembangunan jalan, multi-utility tunnel, serta hunian di kawasan IKN. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp
Banner Kiri
Banner Kanan