
Pelajari Arsitektur Hijau, Unismuh Makassar Gelar Kuliah Lapangan di Nipah Park
Nipah Park Makassar menjadi bangunan pertama di Indonesia timur yang berhasil meraih sertifikasi Green Building.
Konstruksi Media – Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) melakukan kuliah lapangan di Nipah Park, Makassar, Sulawesi Selatan. Nipah Park ini merupakan bangunan yang memiliki dua fungsi yakni sebagai mall sekaligus Gedung perkantoran yang berlokasi di Makassar dan menjadi bangunan pertama yang memiliki sertifikasi Green Building di Indonesia timur.
Kuliah lapangan ini diikuti sebanyak 51 mahasiswa Program Studi Arsitektur, mata kuliah Arsitektur Hijau, dengan didampingin dua dosen yakni Dr. Irnawaty Idrus dan Dr. Rohana. Program kuliah lapangan ini bertujuan memberikan pemahaman langsung kepada mahasiswa terkait penerapan konsep arsitektur ramah lingkungan pada bangunan komersial.
Menariknya, kegiatan ini turut diikuti empat mahasiswa pertukaran dari Universitas Aisyiyah Yogyakarta (UNISA) dan seorang mahasiswa internasional asal Thailand. Kehadiran mereka menambah dimensi lintas budaya dalam pembelajaran dan diskusi selama kunjungan berlangsung.
Manajemen Nipah Park menyambut hangat kunjungan sekaligus kuliah lapanagan yang dilakukan oleh Unismuh. Manajemen juga memberikan pemaparan mendalam mengenai desain serta operasional mall yang memenuhi standar sertifikasi hijau.
Selain itu, Mahasiswa juga diajak memahami implementasi teknologi hemat energi, sistem pengelolaan air, dan penggunaan material berkelanjutan yang menjadi kriteria utama green building.
Kegiatan kuliah lapangan di Nipah Park ini merupakan agenda tahunan yang selalu mendapat dukungan penuh dari pihak pengelola. Sebagai bangunan percontohan, Nipah Park telah meraih penghargaan bergengsi ASEAN Energy Awards 2023 untuk kategori Energy Efficient Building pada tipe Tropical Building.
“Pengalaman ini sangat berharga bagi kami sebagai calon arsitek. Kami bisa langsung melihat bagaimana prinsip arsitektur hijau diterapkan secara nyata, bukan sekadar teori,” ungkap salah satu mahasiswa Unismuh, mengutip laman kampusnya, (23/01/2024)
Dr. Irnawaty Idrus menjelaskan, kuliah lapangan ini merupakan bagian dari komitmen Program Studi Arsitektur Unismuh dalam meningkatkan kompetensi mahasiswa di bidang desain berkelanjutan.
Untuk itu, Irnawaty berharap mahasiswa dapat menerapkan konsep-konsep arsitektur hijau dalam proyek-proyek mereka di masa mendatang.

Sebagaimana diketahui, Nipah Park, dengan reputasinya sebagai pelopor bangunan hijau di Makassar, memberikan inspirasi penting bagi mahasiswa untuk mendukung pengembangan arsitektur yang berkelanjutan di Indonesia.
Nipah Park Makassar mencatat sejarah sebagai bangunan pertama di Indonesia timur yang berhasil meraih sertifikasi Green Building. Dengan pencapaian ini, Nipah Park tidak hanya menjadi pusat perbelanjaan dan hiburan, tetapi juga simbol komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.
Sertifikasi ini diperoleh berkat berbagai inovasi yang diterapkan, mulai dari efisiensi energi, penggunaan bahan ramah lingkungan, hingga pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Hal ini menjadikan Nipah Park sebagai contoh nyata bagaimana sektor properti dapat mendukung agenda hijau di Indonesia.
Keberhasilan ini mencerminkan langkah maju Makassar dalam mengadopsi pembangunan berkelanjutan yang ramah lingkungan. Sebagai pusat aktivitas masyarakat, Nipah Park dirancang untuk meminimalkan dampak lingkungan tanpa mengorbankan kenyamanan dan fungsionalitasnya.
Dengan adanya sertifikasi Green Building, Nipah Park tidak hanya membawa manfaat bagi pengelola dan pengunjung, tetapi juga menginspirasi proyek pembangunan lain di kawasan Indonesia timur untuk mengadopsi standar keberlanjutan yang serupa.
Baca Juga :
- Wamen Diana Kusumastuti Hadiri Groundbreaking SPAM Bandung Timur/Kertasari
- Kepala Otorita IKN Pastikan Pembangunan Berkelanjutan dalam Nusantara International Partners Visit 2025
- Raker Kebijakan Efisiensi Anggaran Bersama Komisi V DPR RI, Menteri Dody: Pembangunan Infrastruktur Terus Lanjut
- Bendungan Rukoh Garapan Waskita Karya Serap Hampir 80 Persen Tenaga Kerja Lokal
- Irjen Kementerian PKP Minta BPK Audit Pengembang Rumah Bersubsidi yang Tidak Layak Huni