NewsOPINIProfil

Pasca HUT ke 73 PII: Peran Strategis Insinyur Indonesia dalam Mendukung Re-industrialisasi Nasional di Tengah Krisis Ekonomi Global

Oleh : Amril Taufik Gobel, Vice President Procurement EPC dan Investasi Divisi SCM PT Nindya Karya dan Anggota Pengurus Pusat PII 2024-2027 pada Badan Pelaksana Komunikasi, Medsos dan Penghargaan

Konstruksi Media — Dalam menghadapi krisis ekonomi global yang terus bergejolak, Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang baru saja merayakan ulangtahunnya ke 73 pada 23 Mei 2025 lalu, muncul sebagai garda terdepan dalam mendukung re-industrialisasi nasional yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.

PII berperan strategis sebagai katalisator, memastikan sektor industri Indonesia mampu bertahan dan tumbuh berkelanjutan di tengah ketidakpastian pasar internasional, volatilitas harga komoditas, dan tekanan inflasi yang masih membayangi.

Kondisi ekonomi global yang diprediksi IMF akan tumbuh melambat pada 3,2% di tahun 2025 menuntut Indonesia untuk lebih mandiri dalam mengembangkan kapasitas industri domestik. Arah kebijakan ekonomi pemerintahan baru yang mengedepankan ekonomi dorongan besar (big push), proteksionisme, dan reindustrialisasi padat karya memberikan momentum strategis bagi PII untuk memainkan peran yang lebih signifikan dalam transformasi industri nasional.

Peran Kunci PII dalam Menghadapi Krisis Ekonomi Global

Sebagai organisasi profesi yang menaungi para insinyur dari berbagai bidang teknik, PII memikul tanggung jawab besar dalam memajukan sektor industri nasional. Insinyur, sebagai ujung tombak inovasi dan pengembangan teknologi, adalah kunci utama dalam menciptakan solusi teknis yang adaptif terhadap dinamika global yang berubah cepat.

Oleh karena itu, PII secara aktif mengoordinasikan dan meningkatkan kapasitas para anggotanya, membekali mereka dengan pendekatan teknis yang efisien dan inovatif untuk menghadapi tantangan ekonomi.

Pekerja Konstruksi SDM
Ilustrasi Pekerja Konstruksi. Dok. Ist/Konstruksi Media

1. Pengembangan Kapasitas Sumber Daya Manusia Insinyur yang Berkelanjutan

PII secara berkelanjutan meningkatkan kualitas sumber daya manusia insinyur agar selaras dengan kebutuhan industri masa kini dan masa depan. Melalui program sertifikasi profesional yang diakui secara nasional dan internasional, seperti sertifikasi insinyur profesional (IP), pelatihan berkelanjutan dalam bidang-bidang krusial seperti kecerdasan buatan (AI) untuk manufaktur, big data analytics dalam operasional industri, serta seminar teknologi terkini yang membahas tentang energi terbarukan dan material maju, PII memastikan para insinyur memiliki kompetensi yang relevan dan up-to-date.

Program pengembangan kapasitas ini menjadi semakin krusial di era dimana transformasi digital dan teknologi Industri 4.0 menjadi tulang punggung daya saing ekonomi. PII mengintegrasikan kurikulum pembelajaran yang mencakup Internet of Things (IoT), artificial intelligence, dan blockchain technology untuk memastikan insinyur Indonesia tidak tertinggal dari perkembangan teknologi global.

Ini sangat vital untuk mendukung transformasi industri 4.0 yang berbasis teknologi tinggi dan ramah lingkungan, yang menjadi target utama dalam upaya re-industrialisasi nasional.

Amril Taufik Gobel
Amril Taufik Gobel, Vice President Procurement EPC dan Investasi Divisi SCM PT Nindya Karya sekaligus Anggota Pengurus PII Pusat 2024-2027. Dok. Ist

2. Fasilitasi Kolaborasi Lintas Sektor yang Terintegrasi

PII menjadi jembatan penting yang memfasilitasi kolaborasi erat antara insinyur, pelaku industri, akademisi, dan pemerintah. Melalui forum-forum diskusi reguler, seperti simposium teknologi industri nasional yang menghadirkan perwakilan dari Kementerian Perindustrian, serta proyek-proyek bersama dalam pengembangan teknologi baru yang didanai oleh konsorsium industri-universitas, PII mendorong sinergi untuk menciptakan inovasi dan solusi aplikatif.

Kolaborasi ini terbukti efektif dalam mempercepat transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, meningkatkan efisiensi produksi, dan pada akhirnya, mendongkrak kualitas produk nasional. Platform kolaborasi yang dikembangkan PII juga memfasilitasi sharing best practices antar industri, memungkinkan pembelajaran yang lebih cepat dan efisien dalam mengadopsi teknologi baru. Ini menjadi fondasi penting dalam membangun ekosistem industri yang saling mendukung dan berkelanjutan.

3. Pemberian Advis Teknis untuk Kebijakan Industri Berbasis Data

Dengan keahlian mendalam para anggotanya, PII secara proaktif memberikan advis teknis kepada pemerintah terkait kebijakan industri dan teknologi. PII turut serta dalam penyusunan peta jalan Making Indonesia 4.0, memberikan rekomendasi berbasis data dan analisis teknis untuk optimalisasi penggunaan sumber daya nasional, pengurangan ketergantungan impor bahan baku strategis, serta pengembangan sektor industri hilirisasi nikel dan bauksit yang memiliki nilai tambah tinggi.

Keberhasilan hilirisasi nikel yang telah menyumbang sekitar Rp425 triliun bagi perekonomian nasional hingga tahun 2024 menunjukkan pentingnya kontribusi teknis yang diberikan PII dalam perumusan kebijakan industri. Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia dengan proyeksi produksi mencapai 298,5 juta metrik ton basah pada 2025 memerlukan dukungan teknis yang solid dari para insinyur untuk memaksimalkan nilai tambah industri hilirisasi.

Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan ekonomi nasional di tengah gejolak ekonomi global.

4. Dukungan terhadap Inovasi dan Riset Teknologi Berkelanjutan

PII berperan aktif dalam memperkuat inovasi dan riset teknologi di bidang industri melalui kerja sama dengan lembaga penelitian terkemuka dan universitas. PII mendukung pengembangan teknologi tepat guna, seperti inovasi dalam pengolahan limbah industri menjadi energi, pengembangan material komposit untuk industri otomotif lokal, dan teknologi baterai kendaraan listrik yang memanfaatkan hilirisasi nikel nasional.

Keberhasilan produksi massal baterai kendaraan listrik pertama di Indonesia yang dimulai pada April 2024 oleh PT Hyundai LG Indonesia menandai pencapaian signifikan dalam inovasi teknologi yang didukung oleh keahlian teknis insinyur Indonesia.

Inovasi-inovasi ini tidak hanya membantu industri bertahan di tengah tekanan ekonomi, tetapi juga membuka peluang pasar baru dan menciptakan lapangan kerja berkualitas tinggi yang berkelanjutan.

5. Peningkatan Kesadaran Standar Industri Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan

Selain aspek teknis, PII juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya standar keselamatan, kualitas, dan keberlanjutan dalam industri. PII mengedepankan prinsip-prinsip etika profesional dan tanggung jawab sosial, mendorong insinyur Indonesia untuk merancang dan mengimplementasikan solusi industri yang tidak hanya produktif, tetapi juga berwawasan lingkungan dan sosial.

Dalam konteks hilirisasi nikel yang berkembang pesat, PII juga berperan dalam memastikan bahwa pengembangan industri tidak mengabaikan aspek kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

Organisasi ini aktif mendorong penerapan teknologi bersih dan sustainable manufacturing practices yang sejalan dengan tren global yang menuntut industri hijau dan berkelanjutan, yang kini menjadi salah satu syarat utama investasi dan ekspor internasional.

6. Pendorong Transformasi Digital Industri yang Komprehensif

Dalam menghadapi krisis ekonomi global, PII memandang digitalisasi industri sebagai salah satu solusi strategis yang tidak dapat ditunda. PII mendorong para insinyur untuk aktif mengembangkan dan mengimplementasikan teknologi digital seperti Internet of Things (IoT) untuk pemantauan produksi real-time, kecerdasan buatan (AI) untuk optimasi rantai pasok, dan otomasi dalam proses produksi dan manajemen industri.

Transformasi digital ini menjadi semakin urgent mengingat kondisi ekonomi global yang tidak pasti memerlukan efisiensi dan adaptabilitas yang tinggi. PII mengembangkan program-program pelatihan khusus dalam bidang digital transformation, memastikan insinyur Indonesia memiliki kemampuan untuk memimpin perubahan teknologi di industri masing-masing.

Langkah ini diharapkan dapat mempercepat modernisasi industri nasional dan memperluas akses pasar global melalui platform e-commerce dan logistik digital.

7. Pembangunan Jejaring Internasional dan Diplomasi Teknologi

PII secara konsisten membangun jejaring internasional dengan organisasi insinyur dan institusi teknologi di berbagai negara. Melalui partisipasi dalam kongres insinyur internasional, pertukaran pengetahuan tentang praktik terbaik dalam pembangunan infrastruktur berkelanjutan, dan kerja sama proyek-proyek berskala global, PII membuka peluang bagi insinyur Indonesia untuk berkontribusi dalam skala yang lebih besar serta mengadopsi praktik terbaik yang dapat diterapkan di dalam negeri.

Jejaring internasional ini menjadi semakin penting dalam era dimana transfer teknologi dan knowledge sharing berlangsung dengan cepat. PII memanfaatkan jejaring ini untuk mengakses teknologi terdepan, mendapatkan insight tentang trend industri global, dan membangun partnership strategis yang dapat mendukung re-industrialisasi nasional. Jejaring ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi persaingan industri global yang semakin ketat, sekaligus membuka peluang ekspor produk-produk high-tech Indonesia ke pasar internasional.

8. Pengembangan Ekosistem Startup dan Teknologi Berbasis Insinyur

Menghadapi tantangan ekonomi global, PII mengembangkan inisiatif baru dalam mendukung ekosistem startup teknologi yang dipimpin oleh insinyur muda Indonesia. Melalui program inkubasi teknologi, mentoring, dan akses pendanaan, PII memfasilitasi lahirnya startup-startup yang fokus pada solusi teknologi untuk industri.

Program ini mencakup pengembangan aplikasi IoT untuk industri manufaktur, platform digital untuk supply chain management, dan solusi teknologi untuk industri energi terbarukan.

Inisiatif ini sejalan dengan semangat re-industrialisasi yang tidak hanya mengandalkan industri besar, tetapi juga mengembangkan ekosistem industri yang beragam dan inovatif. PII berperan sebagai connector antara startup teknologi dengan industri established, memfasilitasi kolaborasi yang saling menguntungkan dan mempercepat adopsi inovasi teknologi di sektor industri.

Dampak dan Kontribusi Konkret PII

Secara keseluruhan, peran PII sangat vital dalam mendukung re-industrialisasi nasional di tengah krisis ekonomi global. Dengan memperkuat kualitas dan kapasitas insinyur melalui pendidikan, pelatihan, inovasi, serta kolaborasi yang efektif, PII membantu mempercepat laju pembangunan industri yang berkelanjutan dan berdaya saing.

Kontribusi nyata ini tercermin dalam berbagai pencapaian, mulai dari keberhasilan hilirisasi nikel yang menghasilkan nilai tambah triliunan rupiah, hingga pengembangan industri baterai kendaraan listrik yang menempatkan Indonesia sebagai pemain utama di Asia Tenggara.

Upaya ini tidak hanya akan memperkuat perekonomian nasional, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi kemandirian teknologi dan kemajuan bangsa secara keseluruhan. Dalam konteks ekonomi global yang diprediksi akan mengalami pertumbuhan yang melambat, strategi re-industrialisasi yang didukung oleh kapasitas teknis yang kuat menjadi kunci dalam mempertahankan resiliensi ekonomi Indonesia.

Strategi ke Depan dan Rekomendasi

Untuk mendukung perannya secara optimal, PII perlu terus memperluas cakupan program-program pengembangan sumber daya manusia dan teknologi, meningkatkan sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan, serta mengedepankan adaptasi terhadap perubahan global yang cepat.

Beberapa langkah strategis yang perlu dilakukan antara lain: pengembangan program sertifikasi digital skills untuk insinyur, penguatan partnership dengan industri global, dan penciptaan platform kolaborasi teknologi yang lebih terintegrasi.

PII juga perlu memperkuat perannya dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait pengembangan industri hijau dan berkelanjutan, mengingat tren global yang semakin mengarah pada sustainable development.

Dengan demikian, PII dapat menjadi garda terdepan dalam mengantarkan Indonesia menuju era industri baru yang lebih maju dan tangguh di tengah tantangan ekonomi dunia, sekaligus berkontribusi pada pencapaian target Indonesia sebagai negara industri maju pada tahun 2030. (***)

 

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp