NewsProperti

Pasar Properti Bergeser, JLL Indonesia Sebut Sektor Alternatif Jadi Andalan Baru

Pasar Properti Bergeser, JLL Indonesia Sebut Sektor Alternatif Jadi Andalan Baru

Konstruksi Media – Pasar properti Indonesia mulai memasuki fase baru. Setelah bertahun-tahun didominasi oleh sektor perumahan dan perkantoran, kini sorotan investor beralih ke sektor-sektor alternatif seperti logistik, kesehatan, pendidikan, dan pusat data. Pergeseran ini disebut-sebut menjadi sinyal transformasi dalam struktur industri properti nasional.

“Pasar real estate Indonesia berada di titik penting, di mana penyesuaian terhadap kelebihan pasokan di sektor tradisional membuka peluang bagi sektor alternatif seperti logistik, pendidikan, kesehatan, perhotelan, dan pusat data,” ujar Farazia Basarah, Country Head JLL Indonesia, dalam acara peringatan 45 tahun JLL Indonesia, Kamis (30/10).

Baca juga: JLL Dukung Operasional Bali International Hospital dengan Layanan Manajemen Fasilitas Terintegrasi

Dalam pertemuan bertajuk “The Next Chapter of Indonesia Real Estate”, JLL juga membagikan sejumlah tren yang diperkirakan akan membentuk masa depan industri properti di Tanah Air.

Potensi Pertumbuhan di Sektor Logistik dan Industri

Sektor logistik dan industri masih menjadi penopang utama pertumbuhan. Pasokan gudang logistik modern di wilayah Jabodetabek meningkat tiga kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Hal ini menandakan besarnya permintaan terhadap fasilitas penyimpanan dan distribusi yang efisien.
“Lonjakan permintaan dari perusahaan-perusahaan asal China adalah tren signifikan, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga untuk seluruh Asia Tenggara,” kata Michael Glancy, Managing Director Asia Tenggara JLL.
Selain itu, ia juga menambahkan, produsen berpengalaman dari China kini aktif mendiversifikasi rantai pasokan mereka. Sektor industri serta logistik Indonesia yang kuat semakin memantapkan posisinya sebagai tujuan utama dalam jaringan manufaktur dan distribusi kawasan.

KEK Jadi Magnet Baru

Selain kawasan industri, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga menjadi pendorong penting bagi tumbuhnya sektor-sektor alternatif. Insentif pajak dan kemudahan investasi yang ditawarkan membuat KEK di wilayah Jabodetabek, Bali, dan Batam menarik minat investor asing maupun domestik.
Permintaan tinggi datang dari sektor kesehatan, pendidikan, dan riset. Sejumlah klinik, rumah sakit, serta fasilitas penelitian dan pengembangan (R&D) internasional mulai memperluas jaringan di kawasan tersebut.

JLL Pertahankan Posisi Pemimpin

Di tengah perubahan pasar, JLL berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin industri. Pada 2024, perusahaan ini mencatat transaksi senilai US$432 juta dengan pangsa pasar 78,4%, serta kembali menempati peringkat teratas dalam MSCI Real Capital Analytics 2025.
Dengan status Indonesia sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara, negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, JLL menilai transformasi sektor properti akan terus berlanjut seiring meningkatnya kebutuhan ruang untuk tinggal, bekerja, dan beraktivitas.

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp
Banner Kiri
Banner Kanan