
Konstruksi Media – Perhelatan Pacific Association of Quantity Surveyors (PAQS) Congress 2025 resmi ditutup di Hotel Raffles Jakarta pada Selasa (26/8/2025). Dalam pidato penutupan, Era Fransiska, Chief of Organizer PAQS Congress 2025, menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi menyukseskan agenda lima hari tersebut.
“Dengan penuh kebanggaan dan rasa syukur, saya berdiri di sini untuk secara resmi menutup PAQS Congress 2025 yang berlangsung di Jakarta selama lima hari luar biasa,” ujar Era.
Era menyampaikan apresiasi kepada Prof. Anthony Mills atas kepemimpinan yang visioner, kepada Widitomo Hari Puntoadi, Welsing Panjaitan, serta asosiasi tuan rumah IQSI atas dukungan dan keramahan yang luar biasa. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada seluruh ketua asosiasi anggota PAQS dan lebih dari 300 delegasi dari 14 negara anggota yang hadir aktif berpartisipasi.
“Kehadiran Anda semua menunjukkan komitmen kolektif kita untuk memajukan profesi quantity surveying di kawasan Asia Pasifik,” katanya.
Selama kongres, peserta disuguhi beragam agenda substansial, mulai dari presentasi makalah inovasi konstruksi berkelanjutan, empat workshop intensif terkait AI dan teknologi digital, tiga diskusi panel mengenai strategi dekarbonisasi dan material inovatif, hingga kunjungan teknis ke proyek infrastruktur ikonik Jakarta, termasuk MRT Fase 2.
Program Young QS juga menjadi sorotan, dengan lebih dari 40 profesional muda terlibat dalam kegiatan pengembangan kepemimpinan dan kolaborasi lintas budaya. “Program ini benar-benar memenuhi misi Empowering the Next Generation of QS,” kata Era.
Baca juga: Lewat PAQS Congress 2025, Pemerintah Dorong Penguatan Profesi Quantity Surveyor
Tema tahun ini, Harnessing AI and Digital Technology for Smart Construction Towards Net Zero, disebut Era bukan sekadar slogan, melainkan peta jalan masa depan profesi quantity surveyor. “Kita telah melihat bagaimana AI mengoptimalkan estimasi biaya, bagaimana teknologi digital memungkinkan kolaborasi lintas disiplin, dan bagaimana material berkelanjutan penting untuk mencapai net zero,” ujarnya.
Era menegaskan bahwa quantity surveyor memiliki peran strategis dalam mentransformasi industri konstruksi. Ia mengajak seluruh delegasi untuk pulang dengan semangat baru: mengimplementasikan teknologi digital, mendukung material ramah lingkungan, dan memberdayakan generasi muda.
Di akhir pidatonya, Era menyampaikan pepatah Indonesia: “Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.” Ia mengajak seluruh anggota PAQS untuk menjaga persatuan demi visi bersama.
Kongres berikutnya dijadwalkan berlangsung di Sri Lanka pada 2026. “Kami mengundang Anda semua hadir kembali di Sri Lanka untuk melanjutkan misi memajukan profesi kita,” tutup Era Fransiska.
Acara ditutup dengan Gala Dinner yang menghadirkan pertunjukan budaya dari seluruh negara anggota, menandai berakhirnya PAQS Congress 2025 dengan suasana penuh kehangatan dan persaudaraan. (***)