
Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:
- Peningkatan edukasi masyarakat, terutama bagi wisatawan dan siswa sekolah yang sering mengunjungi pantai.
- Pemasangan rambu peringatan di area rawan arus rip untuk memberikan informasi kepada pengunjung.
- Pelatihan bagi penjaga pantai dan penyediaan fasilitas penyelamatan, seperti kapal cepat dan pelampung.
- Teknik menyelamatkan diri saat terseret arus rip, yaitu dengan berenang ke samping, sejajar dengan pantai, alih-alih melawan arus ke arah daratan.
Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Upaya mitigasi arus ini selaras dengan beberapa poin dalam Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu:
- SDG 13 (Aksi Iklim) – dengan meningkatkan kesadaran akan perubahan kondisi laut yang dapat membahayakan manusia.
- SDG 3 (Kesehatan dan Kesejahteraan yang Baik) – dengan mengurangi risiko kecelakaan atau kematian akibat arus ini.
- SDG 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) – dengan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir terhadap ancaman alam.
Sebagai penutup, Dr. Wahyudi mengajak berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan relawan, untuk terlibat dalam kampanye keselamatan di pantai.
“Arus rip tidak bisa dihilangkan, tetapi bisa dihindari. Dengan sosialisasi yang lebih masif, kita bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa,” pungkasnya. (***)