HeadlineINFONews

Pakar ITS: Dampak Penurunan IHSG terhadap Stabilitas Ekonomi Nasional

Penurunan tajam indeks ini dapat menghambat perusahaan dalam memperoleh pendanaan untuk ekspansi bisnis, sementara investor menjadi lebih berhati-hati dalam mengalokasikan modalnya.

Dalam dunia usaha, ketidakstabilan pasar modal dapat menunda ekspansi bisnis dan meningkatkan risiko pemutusan hubungan kerja (PHK). Jika kondisi ini terus terjadi, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mengalami perlambatan yang signifikan.

Saiful menekankan pentingnya memahami apakah penurunan ini hanya merupakan shock sementara atau akan berdampak dalam jangka panjang. “Jika ini hanya reaksi sesaat, maka pasar kemungkinan akan segera pulih. Namun, jika kondisi terus berlanjut, dampaknya terhadap perekonomian bisa lebih serius,” ujarnya.

Sebagai langkah mitigasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menerapkan kebijakan buyback saham tanpa izin pemegang saham untuk menjaga stabilitas harga saham. Selain itu, pemerintah perlu memastikan kebijakan fiskal yang lebih meyakinkan guna mengembalikan kepercayaan investor.

Saiful, lulusan doktoral dari National Yunlin University of Science and Technology, Taiwan, menyarankan agar investor menyesuaikan strategi investasi mereka. Bagi yang memiliki tujuan investasi jangka panjang, mempertahankan saham bisa menjadi pilihan yang lebih baik. Namun, bagi yang membutuhkan likuiditas dalam waktu dekat, keputusan jual dengan risiko kerugian perlu dipertimbangkan dengan matang.

Dalam beberapa bulan ke depan, prospek pemulihan IHSG akan sangat bergantung pada respons investor asing terhadap kondisi ekonomi global dan kebijakan pemerintah. “Jika kebijakan fiskal dan regulasi pasar memberikan kepastian, arus modal asing dapat kembali masuk, dan IHSG berangsur pulih,” tutupnya dengan optimisme. (***)

Previous page 1 2

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp