InvestasiNews

Pabrik Semen Baru Senilai Rp3,1 Triliun di Papua Siap Beroperasi 2027, Fokus Pasar Indonesia Timur

Pabrik ini akan memanfaatkan tailing atau material sisa penambangan PT Freeport Indonesia sebagai bahan baku utama

Konstruksi Media – PT Honay Ajkwa Lorentz mengumumkan rencana pembangunan pabrik semen dan keramik dengan investasi sebesar Rp3,1 triliun di Timika, Papua Tengah. Pabrik ini akan memanfaatkan tailing atau material sisa penambangan PT Freeport Indonesia sebagai bahan baku utama, dengan skema kerja sama bagi hasil.

Direktur Utama PT Honay Ajkwa Lorentz, Fenty Widya Wati, mengungkapkan bahwa langkah ini diambil untuk menjawab kebutuhan wilayah Papua yang selama ini minim perhatian industri akibat keterbatasan infrastruktur.

“Proyek ini akan dimulai dengan groundbreaking dalam waktu dekat dan diproyeksikan beroperasi pada 2027. Sebanyak 300 peluang kerja awal akan tersedia, dengan kebutuhan tenaga kerja mencapai 600–900 orang nantinya,” ujar Fenty dalam konferensi pers di Surabaya, Minggu (12/1/2025).

Fenty menjelaskan bahwa mayoritas tenaga kerja yang direkrut akan berasal dari wilayah lokal, terutama untuk kegiatan transshipment bahan baku dan pembangunan infrastruktur.

Meskipun saat ini konsumsi semen domestik di Indonesia hanya mencapai 65,5 juta ton per tahun dari total kapasitas produksi 119,9 juta ton, Fenty optimistis pabrik ini tidak akan terpengaruh oleh kondisi kelebihan pasokan (oversupply).

Pasar Utama Indonesia Timur

Pabrik ini dirancang untuk menyuplai kebutuhan semen di Indonesia Timur, khususnya Papua dan Papua Nugini. Menurut Fenty, Papua membutuhkan sekitar 31 juta ton semen per tahun, sedangkan Papua Nugini membutuhkan 20 juta ton per tahun.

“Dalam lima tahun ke depan, kami akan fokus pada pasar lokal di Papua dan sekitarnya untuk mendukung pengembangan infrastruktur sesuai visi pemerintah. Pabrik ini akan memproduksi hingga 21,6 juta ton semen per tahun, dengan 84 persen produksi difokuskan untuk kebutuhan lokal,” kata Fenty.

Efisiensi Biaya dan Dukungan Lokal

Pabrik ini juga dirancang untuk menghasilkan semen berkualitas tinggi dengan harga kompetitif melalui pemanfaatan tailing PT Freeport sebagai bahan baku utama. “Pemanfaatan tailing memungkinkan kami menekan biaya produksi sekaligus mendukung pengelolaan limbah secara berkelanjutan,” tambah Fenty.

Selain itu, Fenty menegaskan komitmen perusahaan untuk memberdayakan masyarakat lokal dengan target 80 persen tenaga kerja berasal dari Papua. “Kami ingin memastikan manfaat ekonomi dari pabrik ini dirasakan langsung oleh masyarakat setempat,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp