Info ProyekInfrastrukturNews

Pabrik Hilirisasi Timah di Batam Beroperasi 2026, Investasi Senilai Rp1 Triliun

Pabrik ini dirancang untuk mengolah logam timah menjadi berbagai produk turunan bernilai tambah

Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia memiliki 28 komoditas unggulan, termasuk timah dan nikel, yang siap didorong untuk hilirisasi. Batam, dengan lokasi strategis dekat Selat Malaka dan Singapura, menjadi lokasi ideal untuk investasi di sektor industri manufaktur dan teknologi. “Batam saat ini juga sedang dikembangkan menjadi pusat industri semikonduktor dan pusat data center,” tambahnya.

Visi dan Harapan PT BTS

Direktur Utama PT BTS, Bambang Triadi Gunawan, menyampaikan tujuan utama pembangunan pabrik ini adalah mengurangi ketergantungan Indonesia pada ekspor bahan mentah. “Selama ini kita menjual bahan baku ke luar negeri. Padahal, kita bisa mengolahnya di dalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah ekonomi. Dengan dukungan pemerintah, kami berharap dapat mewujudkan visi ini,” jelas Bambang.

Ia juga menekankan bahwa Indonesia memiliki cadangan timah terbesar kedua di dunia, sehingga peluang untuk mengembangkan industri berbasis timah sangat besar. Bambang berharap dukungan pemerintah dapat berlanjut agar industri hilirisasi timah dapat berkembang seperti yang telah dilakukan pada sektor nikel dan bauksit.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, menyampaikan dukungan penuh terhadap proyek ini. Menurutnya, Batam dan wilayah sekitarnya, seperti Karimun, memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri berbasis sumber daya alam. “Kami akan mendukung penuh proyek ini demi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kepri,” ujarnya. (***)

Previous page 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp