Eco GreenENERGI

Otorita IKN Gandeng Yayasan Arsari Lindungi Orangutan, Hewan Endemik Kalimantan

Tujuan dari pengembangan PSO tersebut adalah untuk menyediakan tempat perlindungan Orangutan jantan dewasa dengan memberikan fasilitas dan pengelolaan yang memenuhi prinsip kesejahteraan satwa terutama bagi Orangutan.

Konstruksi Media – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) berkomitmen untuk melindungi Orangutan dengan mengembangkan Pusat Suaka Orangutan (PSO) di Pulau Kalawasan, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Hal itu dilakukan dengan menggandeng Yayasan Arsari.

Kepala OIKN Bambang Susantono menyambut baik kerjasama antara Otorita IKN dengan Yayasan Arsari tersebut.

Dia mengatakan tujuan dari pengembangan PSO tersebut adalah untuk menyediakan tempat perlindungan Orangutan jantan dewasa dengan memberikan fasilitas dan pengelolaan yang memenuhi prinsip kesejahteraan satwa terutama bagi Orangutan yang telah ditetapkan tidak dapat dilepasliarkan ke habitat alaminya karena alasan tertentu.

Bersama Yayasan Arsari, Otorita IKN mengembangkan PSO di Pulau Kalawasan, sehingga menjadikan Nusantara sebagai pusat pemerintahan negara yang sangat memperhatikan lingkungan.

“Orangutan merupakan salah satu spesies endemik Indonesia yang perlu dijaga dan dilestarikan. Meskipun Kawasan IKN bukanlah habitat alami dari Orangutan, tapi kami sangat berkomitmen untuk mendukung perlindungan bagi Orangutan,” ungkap Bambang dalam keterangannya, Rabu, (15/2/2023).

Baca Juga : Brantas Abipraya Dukung Penuh Pembangunan IKN, Kini Capai 14 Persen

Sementara, Direktur Eksekutif Yayasan Arsari Dr. Catrini Pratihari Kubontubuh menjelaskan bahwa kerjasama dengan OIKN dalam pengembangan PSO di Pulau Kalawasan akan sangat bermanfaat bagi keberadaan Orangutan yang merupakan kekayaan hayati Indonesia.

“Tentunya, hal ini juga akan menguatkan komitmen IKN sebagai forest city,” tutur Catrini.

Pembangunan IKN sangat memperhatikan orangutan hewan asli Kalimantan. Dok. Ist

Menurut dia, PSO yang berjarak kurang lebih 10 km dari Titik Nol Nusantara ini nantinya diharapkan dapat membantu mengurangi beban berupa biaya dan resiko fisik dari keberadaan Orangutan jantan dewasa berpipi lebar di berbagai Pusat Rehabilitasi atau Reintroduksi Orangutan.

Selain itu, keberadaan Orangutan di Pulau yang dijadikan sebagai habitatnya diharapkan lebih terjamin untuk kesejahteraannya, dan pulau-pulau disekitarnya. Tak hanya itu diharapkan lebih terjaga ekosistemnya, sehingga menjadi tempat perkembangbiakan dari hewanhewan laut yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.

Kembali, Bambang Susantono menuturkan komitmen bersama antara OIKN dan Yayasan Arsari tidak hanya dalam pengembangan PSO, tapi juga dalam mewujudkan IKN Forest City sebagai model pembangunan kota yang konsen pada carbon neutral city, biodiversity, dan SDGs.

“OIKN sangat membuka diri untuk bekerjasama dengan lembaga pemerhati lingkungan baik yang berskala internasional maupun nasional untuk bersama-sama menjaga lingkungan di wilayah IKN dan sekitarnya,” ucap Bambang.

Sebagaimana kita ketahui bersama, IKN Nusantara dibangun dengan konsep Forest City. Ini merupakan langkah Indonesia untuk melakukan mitigasi perubahan iklim.

Di mana, sebesar 65% wilayah IKN Nusantara akan menjadi hutan tropis melalalui reforestasi, sebesar 10% menjadi area taman dan produksi pangan dan 25% untuk area kota.

“Tujuannya Nusantara akan menjadi carbon-neutral city pada 2045,” beber Bambang.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button