
OGRA 2025 Resmi Diluncurkan, Angkat Atap sebagai Identitas Arsitektur
OGRA pertama kali diluncurkan pada 2013, menjadi bentuk apresiasi PT Onduline Indonesia kepada para arsitek.
Konstruksi Media — PT Onduline Indonesia berkolaborasi dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta menggelar seminar bertajuk Sustainability and Expressive Roofing, sebagai bagian dari peluncuran Onduline Green Roof Award (OGRA) 2025 di Jakarta Design Center, Jakarta Pusat.
Seminar ini menghadirkan dua arsitek kenamaan, Ar. Sigit Kusumawijaya, IAI dan Ar. Abimantra Pradhana, IAI. Keduanya mengajak peserta menimbang ulang peran atap dalam narasi desain arsitektur yang berkelanjutan dan ekspresif.
Acara turut dihadiri oleh Grégoire Morel, Onduline Group Managing Director; Olivier Guilluy, Onduline Asia Pacific Director; Esther Pane, Country Director, PT Onduline Indonesia; dan Ar. Teguh Aryanto, IAI Ketua IAI Jakarta, sebagai bentuk dukungan penuh terhadap pengembangan arsitektur Indonesia yang lebih inovatif dan tanggap terhadap isu lingkungan.

Country Director, PT Onduline Indonesia Esther Pane menyampaikan bahwa seminar ini membuka rangkaian OGRA 2025 serta menekankan pentingnya atap sebagai elemen kunci dalam arsitektur yang berkelanjutan dan ekspresif.
“OGRA pertama kali diluncurkan pada 2013, menjadi bentuk apresiasi PT Onduline Indonesia kepada para arsitek, yang turut bergerak dalam transformasi praktik pembangunan menuju pendekatan yang lebih sadar akan keberlanjutan. Landasan ini memperkuat keselarasan OGRA dengan visi Onduline sebagai produsen atap ringan yang mendukung solusi bangunan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” kata Esther, sebagaimana diberitakan, Selasa, (15/07/2025).
Esther memaparkan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bahwa OGRA memperluas pemaknaan atap, bukan hanya sebagai pelindung, tetapi juga sebagai ekspresi identitas pemilik maupun bangunan itu sendiri.

“OGRA tahun ini kami mengangkat tema ‘Expressive Roofing: Beyond Shelter, Toward Identity’, sayembara ini terbuka khusus bagi anggota IAI dengan fokus pada eksplorasi atap sebagai elemen ekspresif dalam arsitektur. Para arsitek didorong untuk menghadirkan gagasan yang personal, berani, dan berdampak – menjadikan atap sebagai medium ekspresi yang merefleksikan karakter ruang dan penggunanya,” kata Esther.
Esther menambahkan melalui sayembara ini, OGRA 2025 tidak hanya membuka ruang dialog antara industri dan profesi, tetapi juga memperluas perspektif dalam memaknai peran atap dalam arsitektur masa kini.
“Diharapkan, inisiatif ini dapat menjadi ruang tumbuh bagi gagasan desain yang berlandaskan nilai keberlanjutan, mencerminkan identitas, dan menghadirkan ekspresi arsitektur yang lebih bermakna. Silakan bagi teman-teman IAI untuk informasi lebih lanjut mengenai OGRA 2025 dan mekanisme pendaftaran, silakan melalui situs resmi ogra-contest.com,” tandas Esther.