Nusantara Infrastructure Berencana Go Private Perkuat Fundamental dan Kinerja Bisnis
Rencana injeksi modal akan digunakan untuk melunasi utang pembelian Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ), setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham dalam RUPSLB 19 Desember 2023.
Konstruksi Media – PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) berencana melakukan corporate action dengan mengubah status perusahaan, dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (Go Private), termasuk rencana menghapus pencatatan saham-saham dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Nusantara Infrastructure merupakan perusahaan terbuka di bidang infrastruktur swasta multisektor.
Head of Corporate Communication & CSR Nusantara Infrastructure, Indah D.P. Pertiwi mengungkapkan, tujuan dilakukannya corporate action ini adalah untuk memperkuat fundamental serta menjaga kestabilan bisnis dan keuangan grup perusahaan di berbagai sektornya.
Baca juga: Anak Usaha Nusantara Infrastructure Dapat Sokongan Modal dari GIC dan MPTI
Selain itu, terdapat rencana pengembangan di anak usaha sektor jalan tol yang membutuhkan pendanaan besar (capital intensive) dan karakteristik usaha tersebut membutuhkan periode yang lama untuk menghasilkan imbal balik investasi (return on investment).
“Dan sebagai akibatnya, dapat menambah jangka waktu lebih panjang lagi untuk dapat memberikan dividen kepada pemegang sahamnya,” kata Indah dikutip dari keterangannya di Jakarta, Sabtu (11/11/2023).
“Sesuai dengan Keterbukaan Informasi pada Jumat (10/11/2023), betul perusahaan berencana akan Go Private. Namun, rencana ini perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham melalui RUPSLB yang akan segera diselenggarakan,” ucapnya menambahkan.
Berkaitan dengan rencana aksi korporasi ini, manajemen perusahaan akan meminta persetujuan dari para Pemegang Saham Independen terlebih dahulu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diselenggarakan pada (19/12/2023) mendatang.
Indah menambahkan, mengikuti regulasi yang telah ditetapkan, nantinya setelah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham independen pada RUPLSB mendatang, maka informasi seperti harga buy back serta mekanismenya akan disampaikan kemudian.
“Sehingga untuk saat ini informasi tersebut belum dapat di-disclose,” tuturnya.
Baca juga: Jokowi Groundbreaking Pembangunan PLTS PLN 50 MW di IKN Nusantara, Hadirkan 100% Energi Bersih
Sebagai informasi, belum lama ini perusahaan juga telah meneken perjanjian pengambilbagian saham dengan WIPL dan MPTI, untuk memperkuat struktur modal PT Margautama Nusantara (MUN) yang merupakan anak usaha Nusantara Infrastructure di sektor tol.
Rencana injeksi modal akan digunakan untuk melunasi utang pembelian Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ), setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham yang akan dilaksanakan juga pada RUPSLB 19 Desember 2023 mendatang, maka komposisi kepemilikan saham Nusantara Infrastructure menjadi 43,39%, WIPL sebesar 33,00%, MPTI sebesar 10.29% dan sisanya pemegang saham minoritas lainnya.