
Normalisasi Sungai Ciliwung Ditargetkan Rampung 2026, Pemerintah Percepat Pembebasan Lahan
Normalisasi Sungai Ciliwung akan kembali berjalan setelah hambatan teknis dan administratif, terutama terkait pembebasan lahan, dapat diselesaikan.
“Penetapan lokasi (Penlok) akan dilakukan pada Maret 2025, pengadaan tanah rampung Mei 2025, sehingga konstruksi dapat dimulai Juli 2025,” jelas Nusron.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan bahwa pendekatan kepada warga terdampak akan dilakukan secara manusiawi.
“Jika proyek ini berjalan sesuai rencana, maka 40% potensi banjir di Jakarta dapat tertangani lebih baik,” ujar Pramono.

Selain normalisasi Sungai Ciliwung, pemerintah juga telah melakukan berbagai langkah pengendalian banjir, seperti pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi, serta Sodetan Ciliwung sepanjang 1.268 meter.
Hingga kini, dari total panjang 33,69 km Sungai Ciliwung yang ditargetkan dinormalisasi, 17,14 km telah selesai. Sisanya 16,55 km masih memerlukan pembebasan lahan seluas 35,94 hektare, mencakup 5.353 bidang tanah.
“Pemerintah berkomitmen menyelesaikan proyek ini demi Jakarta yang lebih aman dari banjir,” tutup Menteri Dody. (***)