Jalan

MRT Segera Bor Perut Jakarta, Alat Ini Dipasang Pantau Pergerakan Tanah

Konstruksi Media – PT MRT Jakarta akan segera melakukan pengeboran perut Jakarta untuk proyek MRT Fase 2A dari Bundaran HI ke Harmoni. Pengeboran itu dilakukan dengan mesin bor terowongan (tunnel boring machine) yang telah tiba pada akhir November 2021 kemarin.

“TBM-1 akan melakukan pengeboran dari Stasiun Bundaran HI hingga ke arah Stasiun Harmoni. Saat ini, mesin bor sedang dirakit di lokasi pengeboran untuk persiapan peluncuran (launching) dan siap menggali pada Januari 2022,” ujar Corporate Secretary PT MRT Jakarta, Redi Alhial dalam keterangan tertulis, Jum’at (31/12/2021).

Selama masa pengeboran ini, ungkapnya, PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama Shimizu-Adhi Karya Joint Venture (SAJV) selaku kontraktor pelaksana senantiasa memastikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan tetap terjaga selama proses konstruksi berlangsung dengan memasang rambu lalu lintas, marka jalan dan lampu penerangan jalan umum (PJU).

Dalam hal ini, pihaknya memasang alat monitoring atau pengawas untuk memantau perilaku permukaan tanah, mengelola, dan memitigasi risiko pergerakan/penurunan tanah selama pengeboran terowongan berlangsung agar pekerjaan konstruksi dapat berlangsung dengan aman.

“Instrumen-instrumen untuk pekerjaan monitoring tersebut akan ditanam di dalam perkerasan Jalan Thamrin sepanjang jalur terowongan CP 201, yaitu Bundaran HI ke Harmoni, di beberapa titik yang berbeda dan tidak akan mengganggu kenyamanan serta keselamatan para pengguna jalan,” katanya.

Pemasangan ini, lanjutnya, merupakan bagian dari komitmen PT MRT Jakarta (Perseroda) untuk menerapkan dan memprioritaskan aspek safety, health, environment, and security (SHES) sesuai dengan standar dan ketentuan yang berlaku selama pekerjaan konstruksi berlangsung.

Pemasangan alat monitoring ini memerlukan Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) untuk mendukung pekerjaan selama periode 3 Januari 2022 sampai dengan 16 Januari 2022 dan periode 28 Februari sampai dengan 1 Mei 2022 ini adalah sebagai berikut:

A. Area kerja Bundaran Hotel Indonesia (BHI), periode 3 Januari – 13 Maret 2022.
Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) sebagai berikut:

Alat monitoring akan dipasang pada lokasi yang ditunjukkan dalam gambar ilustrasi
berikut. Masing-masing lokasi pemasangan instrumen monitoring memerlukan waktu
okupansi kurang lebih satu minggu. Dengan mengurangi satu lajur mix traffic sisi timur
(arah Blok M) dan sisi barat (arah Kota).
B. Area kerja Stasiun Thamrin sisi selatan, periode 28 Maret – 3 April 2022.

Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) sebagai berikut:

Lokasi pemasangan instrumen monitoring memerlukan waktu okupansi kurang lebih satu minggu. Dengan mengurangi satu lajur kendaraan reguler sisi barat (arah Kota) didepan Gedung BPPT.

C. Area kerja Stasiun Thamrin sisi utara, periode 4 April – 1 Mei 2022, di area kerja Stasiun Thamrin sisi utara. Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLL) sebagai berikut:

Lokasi pemasangan instrumen monitoring memerlukan waktu okupansi kurang lebih satu minggu. Dengan mengurangi satu lajur kendaraan reguler sisi selatan Bundaran Air Mancur Thamrin.

“PT MRT Jakarta (Perseroda) memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung. Kami, mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini,” ungkapnya.

“Selain itu, kami juga berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar memerhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan,” tambahnya. ***

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp