Infrastruktur

MRT – PT Wisma Kartika Teken Kerjasama Bangun Pedestarian Jalur Bawah Tanah

Jaringan interkoneksi ini akan berdampak dua hal, pertama kenaikan angka keterangkutan MRT Jakarta, kedua keberlanjutan pelaku ekonomi di sekitar stasiun MRT Jakarta.

Konstruksi Media – PT MRT Jakarta (Perseroda) bersama dengan PT Wisma Kartika sepakat akan membangun fasilitas interkoneksi (pedestarian) bawah tanah pertama di jalur MRT (Moda Raya Terpadu), yang menghubungkan Thamrin Nine-UOB dengan Stasiun Dukuh Atas BNI.

Penandatangan kerja sama itu dilakukan oleh Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta Farchad Mahfud dan Direktur Utama PT Wisma Kartika Alvin Gozali, yang disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar.

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan akses pejalan kaki ini sepanjang 80 meter dengan lebar lima (5) meter dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti retail, storage room, parkir sepeda, eskalator, dan elevator.

“Terowongan ini dibangun berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan kawasan berorientasi transit yang universal, termasuk ramah terhadap penyandang disabilitas. Rencananya, terowongan pejalan kaki bawah tanah ini dibangun dengan anggaran Rp150 miliar dan akan dikerjakan selama 18 bulan ke depan,” ungkap William belum lama ini, Senin, (11/7/2022). 

Ia menambahkan, pembangunan interkoneksi, seperti terowongan pejalan kaki penghubung Gedung Thamrin Nine UOB–Stasiun Dukuh Atas BNI ini, berpotensi meningkatkan angka keterangkutan (ridership) MRT Jakarta.

Selain itu, lanjutnya, pembangunan jalur bawah tanah ini  juga meningkatkan jumlah kunjungan ke pusat perkantoran/perbelanjaan yang terhubung, dan mengaktivasi ruang bawah tanah sebagai ruang baru yang produktif.

Ia menambahkan, terowongan ini melengkapi interkoneksi layang Stasiun Blok M BCA dan Blok M Plaza yang telah terbangun dan interkoneksi layang Stasiun Lebak Bulus Grab-Pondok Indah Square yang sedang dalam tahap konstruksi.

Selain itu, terdapat 5 interkoneksi bawah tanah dan layang yang saat ini sedang dalam tahap persiapan. Seluruh stasiun MRT sudah dirancang untuk dapat terkoneksi dengan bangunan sekitar.

MRT – PT Wisma Kartika Teken Kerjasama Bangun Interkoneksi Jalur Bawah Tanah. Dok. Ist

PT MRT Jakarta juga mengajak para pemilik bangunan untuk dapat berkolaborasi dalam mewujudkan jaringan interkoneksi di sepanjang jalur MRT.

“Selain kerja kolaboratif bersama pihak Thamrin Nine Complex membangun interkoneksi terowongan pejalan kaki ini, hari ini juga kami menandatangani nota kesepahaman dengan Samsung C&T Corporation terkait investasi TOD, skema pembiayaan pengembangan sistem perkeretaapian perkotaan dan peremajaan perkotaan dengan Standard Chartered Bank, dan partisipasi perusahan Jepang dalam penyelenggaraan TOD di Jakarta dengan Oriental Consultants Global,” terang William.

Baca Juga : Rekam Jejak Alvin Gozali, Pemilik Gedung Tertinggi di Indonesia

Sementara itu, Direktur Utama PT Wisma Kartika Alvin Gozali mengatakan pembangunan terowongan ini dibiayai oleh pengembang kawasan Thamrin Nine PT Putragaya Wahana melalui perusahaan afiliasinya PT Wisma Kartika, dan Bank UOB.

Pembangunan interkoneksi ini sepenuhnya merupakan social enviromental consesion (non profit). Meski begitu, benefit yang akan didapat kawasan Thamrin Nine salah satunya yakni dari sisi marketing dan harga sewa yang kemungkinan akan meningkat.

“Secara marketing lebih kuat karena banyak orang dan karyawan bisa masuk ke gedung kita, gedungnya jauh lebih produktif dan kemungkinan bisa mendongkrak harga sewanya,” imbuhnya.

Ia berharap, sebagai pengembang kawasan Thamrin Nine pembangunan interkoneksi bawah tanah ini bisa bermanfaat bagi masyarakat. Nantinya kehadiran tunnel MRT ini bisa menjadikan lingkungan kawasan Thamrin Nine lebih lebih nyaman, tidak macet, dan semua moda transportasi saling terintegrasi.

Selain itu, dia mengatakan nantinya pengunjung kawasan Thamrin Nine bisa 40 ribu-50 ribu dan kemungkinan akan terhubung dengan Grand Indonesia itu juga, yang jumlahnya mencapai 30 ribu sampai 40 ribu orang, jadi dalam satu hari bisa 100 ribuan orang yang berada di kawasan Thamrin Nine.

Sebagaimana diketahui pengelolaan MRT tunnel ini nantinya akan dilakukan dengan Joint operation antara PT PGW Bank UOB, Wima Kartika, dan  PT MRT. “Kehadiran MRT tunnel ini bisa menjadi contoh pengembang kawasan yang berorientasi TOD lainnya di Jakarta,” tutupnya.

Kembali, William menjelaskan, sejauh ini sejumlah gedung di sekitar stasiun MRT Jakarta sangat berpotensi untuk terkoneksi secara langsung.

Adapun gedung tersebut yakni Wisma Nusantara dan Hotel Pullman dengan Stasiun Bundaran HI, Sudirman 7.8 dengan Stasiun Setiabudi Astra, Wisma Intiland dengan Stasiun Bendungan Hilir, Menara Mandiri dengan Stasiun Istora Mandiri, dan yang sedang dibangun dan akan diresmikan bulan depan, yaitu Poins Square dan Stasiun Lebak Bulus.

“Jaringan interkoneksi ini akan berdampak dua hal, yaitu kenaikan angka keterangkutan MRT Jakarta dan keberlanjutan pelaku ekonomi di sekitar stasiun MRT Jakarta, terutama peluang bertumbuh,” tutupnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp