Sustainability

MIND ID Olah FABA Jadi Material Konstruksi 

Limbah yang dihasilkan menjadi produk konstruksi membawa MIND ID Group berhasil menjaga ekosistem lingkungan.

Konstruksi Media – Mining Industry Indonesia (MIND ID) alias BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia menjalankan responsible production dengan salah satunya melakukan pengelolaan limbah operasional untuk kemudian dimanfaatkan sebagai material konstruksi. Hal tersebut dikatakan oleh Corporate Secretary MIND ID Heri Yusuf dalam keterangannya.

Dia menambahkan, ini salah satu upaya Perseroan untuk menjalani praktik ekonomi sirkular melalui pengelolaan limbah operasional yang dapat dioptimalkan menjadi material konstruksi.

“Ini menjadi langkah strategis kami dalam membantu pemerintah untuk terus mempromosikan ekonomi sirkular yang berdampak baik pada pengurangan dampak negatif pertambangan sekaligus mengoptimalkan nilai ekonomi dari setiap hasil sumber daya alam,” ungkapnya, (26/07).

Salah satunya yakni PT Aneka Tambang Tbk yang memanfaatkan limbah tailing, slag nikel, dan fly ash bottom ash (FABA) dimanfaatkan kembali dan didaur ulang menjadi material konstruksi.

Sebagaimana diketahui, tailing merupakan sisa lumpur dari hydrometallurgy yang dihasilkan dari pengolahan bijih emas di Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Emas. Tailing yang dihasilkan selanjutnya dimanfaatkan kembali menjadi material pendukung konstruksi yang ramah lingkungan bernama Green Fine Aggregate (GFA).

Pada 2023, Antam telah menghasilkan limbah tailing sekitar 296.276,1 ton. 39.35% dari total tersebut telah berhasil dimanfaatkan kembali. Perseroan juga menghasilkan slag nikel yang merupakan material sisa hasil proses pyrometallurgy pemisahan logam dari bijihnya dan FABA yang merupakan hasil pembakaran batu bara dari fasilitas electric precipitator dan boiler Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Emiten berkode ANTM juga memanfaatkan kembali seluruh slag nikel hingga 100% untuk digunakan sebagai bahan konstruksi beton bernama Pomalaa Beton (POTON). Begitu pun FABA, dimanfaatkan seluruhnya (100%) (Dihasilkan 13.070,74 dimanfaatkan kembali sebesar 13.070,74) untuk material konstruksi pada keperluan internal.

Selanjutnya, PT Freeport Indonesia juga tengah mengelola tailing dengan cara berkelanjutan. PTFI melakukan berbagai penelitian dan pengembangan dalam pemanfaatan tailing, yaitu limbah dari proses pemisahan bijih mineral, sebagai bahan baku untuk pembuatan beton, bahan pengisi, dan material konstruksi lainnya.

Sementara itu, PT Bukit Asam Tbk memanfaatkan fly ash atau sisa abu pembakaran batu bara di PLTU Bukit Asam 4×65 MW sebagai material NAF (Non Acid Forming) penetralisir air asam pada bekas tambang.

FABA yang bersifat basa mampu mencegah terbentuknya air asam tambang dari material PAF (Potentially Acid Forming). Potensi penyerapan FABA dari PLTU Bukit Asam selama periode pemanfaatan 3 tahun mencapai 400.000 ton.

Dalam pengelolaan limbah yang dilakukan Holding BUMN Pertambangan ini memiliki beberapa tahapan, seperti limbah dipilah untuk dilakukan reuse dan recycle atau proses recovery selanjutnya.

Atas pengelolaan limbah menjadi barang yang dapat dimanfaatkan, MIND ID Group sukses menjaga kinerja pengelolaan lingkungan tahun 2023.

“Dalam mengelola limbah, MIND ID senantiasa mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku maupun standar nasional maupun global lainnya yang relevan. Kami terus berkomitmen menjaga praktik bisnis yang bertanggung jawab melalui pengelolaan limbah secara berkelanjutan,” tutupnya.

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button