NewsTeknologi

Meski Kendaraan Berteknologi AI, BBM dengan Oktan Tinggi Tetap Diperlukan

Konstruksi Media – Pakar motor bakar Institut Teknologi Bandung (ITB), Iman Kartolaksono Reksowardojo, teknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan pada mobil terbaru sekalipun tidak bisa mencegah kerugian jika kendaraan dipaksa memakai BBM beroktan rendah.

“Programming yang dilengkapi AI memang bisa beradaptasi supaya tidak merusak mesin. Tetapi, tetap saja ada batasnya. Jika terus-menerus memakai BBM beroktan rendah maka tetap merugikan,” ujar di Jakarta, Senin (30/8/2021).

Iman menjelaskan, konsekuensi yang mesti diterima adalah penurunan kinerja dan penurunan efisiensi. Selain itu, emisi juga memburuk.

Iman yang juga Ketua Ikatan Ahli Bahan Bakar Indonesia (IABI) menyebutkan bahwa pemrograman AI memang membuat motor lebih fleksibel terhadap kualitas BBM yang dikonsumsi.

“Fleksibilitas yang bisa diadaptasi melalui Engine Control Unit (ECU) memiliki limit dan terdapat sistem yang dikompromikan,” katanya.

Misalnya m, tambah Iman, melalui pengapian yang disetel menjadi lebih lambat. Sehingga kekurangan akan tetap ada, pasalnya kendaraan yang dilengkapi AI pun, tetap harus mengonsumsi BBM RON tinggi.

“BBM dengan oktan tinggi berdampak positif terhadap kendaraan bermotor. Tidak hanya bagi kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi AI, namun juga kendaraan lain,” ungkapnya.

Sementara itu, kendaraan dengan tangki diisi Pertamax series akan tahan terhadap temperatur dan tekanan tinggi, sehingga campuran bahan bakar dan udara tidak akan menyala dengan sendiri pada waktu langkah tekan. Dengan demikian, pembakaran hanya berasal dari api busi. Bukan karena temperatur dan tekanan tinggi yang berasal bukan dari busi.

Menurut dia, spesifikasi mesin kendaraan keluaran terbaru memang dirancang untuk BBM dengan RON yang tinggi, dengan demikian, BBM yang dipakai juga harus sesuai.

“Kalau motor dirancang untuk oktan tinggi maka harus mempergunakan BBM dengan angka oktan tinggi. Jika tidak, maka akan terjadi off-design operation atau operasi mesin di luar perancangan,” imbuhnya.

Dampak pemakaian BBM beroktan rendah yang merugikan, antara lain:

– Meningkatkan risiko kerusakan motor

– Memperburuk emisi gas buang kendaraan bermotor

– Menurunkan unjuk kerja motor

– Membuat motor mengelitik (knocking)

– Berpotensi membuat ruang bakar berlubang.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button