Menteri PUPR Sebut Peran Kepala Balai dalam Pembangunan Jalan Nasional
BBPJN/BPJN sebagai Regional Road Manager dan Construction Road Manager Serta Road Programmer
Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan peran Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BPPJN)/ Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) sebagai regional road manager, construction road manager dan Road Programmer.
Hal tersebut dikatakannya dalam Rapat Kerja Percepatan Pelaksanaan Program TA 2022 serta Penyiapan Pelaksanaan Program TA 2023, yang dilakukan secara hybrid, Kamis (4/8/2022).
“Jadi jalan, jalan tol dan jembatan itu tanggung jawab Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR jangan dipisahkan ini tanggung jawab daerah atau pusat. Kita harus sadar kalau kita itu adalah regional road manager dengan UU jalan yang baru akan lebih jelas lagi,” ungkap Basuki.
Dia mengatakan salah satu contoh jalan kabupaten yang ditangani Kementerian PUPR adalah Ruas Kabanjahe – Kampung Jeruk (Liang Melas Daras), Sumatera Utara.
Menurutnya sebagai regional road manager, Kepala BBPJN/BPJN bertanggung jawab terhadap pembangunan dan pemeliharaan jalan nasional, sementara tanggung jawab untuk jalan daerah meliputi advis teknik.
“Kalau ada pemerintah daerah yang minta bantuan tolong untuk dikawal, dicek selama pemasangannya diawasi,” papar Basuki.
Selanjutnya, kata Basuki kembali, sebagai regional road manager, bila ada aspirasi pembangunan/preservasi Kepala BBPJN/BPJN seharusnya memiliki kemampuan untuk menentukan apakah masukan tersebut prioritas atau bukan.
“Jalan-jalan produksi seperti Kebun Jeruk di Sumatera Utara yang harus jadi prioritas,” imbuhnya.
Sementara lingkup pekerjaan road construction manager meliputi pelaksanaan, pengawasan teknis konstruksi dan pasca konstruksi (kerapian). Di samping itu, Menteri Basuki mengatakan Kepala BBPJN/BPJN juga berperan sebagai road programmer.
“Sebagai road programmer orientasinya pada kualitas, fungsi wilayah dan estetika,” ucapnya.
Baca Juga : Sukseskan Program Sejuta Rumah, PUPR Bangun PSU Senilai Rp4,43 Miliar di Kalsel
Pada kesempatan tersebut, Basuki menekankan pentingnya estetika penataan jalan.
“Ke depan kita bisa lebih perhatikan estetikanya, seperti di Tol Cisumdawu bisa ditanami tumbuhan. Kita harus punya kemauan dan kepedulian untuk lingkungan,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian juga menekankan peningkatan estetika.
“Bapak Menteri memberi contoh, di negara lain tidak ada lereng yang tidak tertutup tanaman hijau. Ini bagian dari beautifikasi. Ke depannya pagar-pagar tol bisa kita pakai tanaman rambat,” kata Hedy.
Selain itu, Hedy juga menekankan tentang kualitas, ke depannya diharapkan proses desain dapat dipercepat dari 6 bulan menjadi 2 bulan.
“Platformnya harus menggunakan building information modelling (BIM), harus computer aided dan mapping menggunakan LIDAR,” terang Hedy.
Dia berharap melalui raker ini bisa ditemukan solusi atas hambatan yang dialami pada TA 2022 sehingga dapat dilakukan percepatan pembangunan jalan dan jembatan.
Sebagaimana diketahui Raker ini dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga, menindaklanjuti mid-term review Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Mei 2022 lalu.
Baca Artikel Selanjutnya :