Menteri PUPR Basuki Amati Pembangunan Smart City dari Korea Selatan
Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono tengah mengamati proyeksi pembangunan smart city yang ada di Korea Selatan dengan skema Eco Delta Smart City dalam menghadapi perubahan iklim. Menurutnya, terdapat beberapa indikator yang menentukan wilayah untuk masuk kategori smart city.
“Kita selalu menyampaikan ada delapan indikator pembangunan rumah atau kota hijau. Beberapa di antaranya seperti smart city, water resilience city, earthquake resilience city, yang semuanya menuju ke arah pengurangan emisi,” katanya dalam acara puncak Hari Habitat dan Kota Dunia 2021 secara daring, Rabu, 27 Oktober 2021.
- IAI Jakarta Resmi Gelar Jakarta Architecture Festival 2024
- Tampil Baru, Pesawat Garuda Indonesia dengan Design Pikachu Berkemeja Batik
- IKN Hadirkan Festival untuk Pelestarian Budaya dan Bangkitkan Ekonomi Kreatif
Korea Selatan, kata Basuki, saat ini sedang membangun Eco Delta Smart City. Ia menjelaskan, kebetulan dirinya ikut dalam groundbreaking proyek tersebut.
“Sekarang kita akan diundang ke sana, saya ingin lihat progres-progresnya karena ada spesial rumah yang memang didesain untuk the future, the smart home. Sekarang mereka sedang menyeleksi penduduk yang mau tinggal di situ,” ucapnya.
Ia menyatakan, indikator untuk membangun Eco Delta Smart City yakni orang yang tinggal umurnya akan lebih panjang lima tahun. Jadi, kategori smart city bukan hanya dari digitalisasi saja.
“Kita sering menyalahartikan smart city itu kalau sudah digitalisasi itu jadinya smart city. Bukan itu, ternyata semakin yakin bukan itu. Ada KPI-KPI (indikator) yang harus diikuti untuk menjadi smart city,” ujar Basuki.
Basuki mengungkapkan, untuk membangun smart city harus memiliki hitung-hitungan yang sangat detail.
“Ini saya ingin lihat progres pemangunannya sekarang dalam rangka kita IKN,” tuturnya.
Selain itu, Basuki menilai perubahan iklim yang terjadi khususnya di Indonesia tidak bisa dianggap sepele. Sebab, perubahan iklim tersebut sangat mempengaruhi sektor infrastruktur di Tanah Air.
“Saya ingin mengajak kita semua rekan-rekan saya di Kementerian PUPR untuk mengevaluasi desain kriteria untuk seluruh bangunan, baik bangunan air, maupun bangunan-bangunan lainnya untuk disesuaikan dengan perubahan iklim yang terjadi,” katanya.