
Pada kesempatan itu, Menteri PKP juga menekankan agar pengembang perumahan tidak mengecewakan masyarakat yang benar-benar membutuhkan hunian layak. Banyak dari mereka yang memanfaatkan KPR FLPP untuk membeli rumah pertama dengan bantuan subsidi pemerintah.
“Saya telah menugaskan delapan Eselon I Kementerian PKP, dan saya sendiri juga turun langsung ke lapangan guna mengecek hasil pembangunan rumah subsidi. Banyak rakyat yang sedih saat kita temui—menangis, marah-marah, kecewa karena rumahnya banjir, retak-retak, serta temboknya hampir roboh. Tidak boleh ada lagi kejadian seperti ini di Indonesia ke depan. Sudah cukup lama ada pembiaran seperti ini, dan harus ada perubahan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Menteri PKP juga meminta pengembang untuk berani mengungkapkan berbagai permasalahan yang dihadapi di lapangan. Kementerian PKP siap menindaklanjuti berbagai pengaduan dari pihak mana pun apabila ditemukan adanya penyelewengan bantuan perumahan.
“Saya punya Presiden yang berani dan optimis untuk menyejahterakan rakyat. Saya sebagai anak buahnya akan menjalankan apapun risiko yang ada dan saya sudah laporkan semua kondisi di sektor perumahan. Saya doakan bapak-bapak pengembang perumahan di sini menjadi pengusaha yang negarawan, yang bertanggung jawab, dan yang bisa membangun rumah berkualitas,” harapnya. (***)