
“Jembatan Bailey sudah siap, tetapi alat berat untuk membawanya ke lokasi masih terhambat oleh material longsor. Batu-batu besar yang menghalangi akses harus dibersihkan terlebih dahulu,” jelas Menteri Dody.
Pemasangan Jembatan Bailey akan dikerjakan oleh BBPJN Jateng-DI Yogyakarta dengan dukungan dari TNI AD. Diharapkan, jembatan darurat ini dapat segera digunakan oleh masyarakat untuk beraktivitas normal, sembari menunggu pembangunan jembatan permanen.
“Target kami, jembatan darurat bisa selesai dalam hitungan hari. Namun, untuk jembatan permanen membutuhkan waktu lebih lama karena harus melalui tahap perencanaan dan pembangunan,” tambahnya.

Selain infrastruktur jalan dan jembatan, Kementerian PU juga turut mendukung pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi bagi warga terdampak. Satuan Tugas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jateng telah melakukan penilaian kebutuhan sarana dan prasarana di lokasi terdampak. Saat ini, telah dikerahkan 6 unit hidran umum berkapasitas 2.000 liter, 6 unit toilet portabel, serta 2 unit mobil tangki air berkapasitas 4.000 liter untuk mendukung operasional posko darurat di Yosorejo.
Dalam kunjungan ini, Menteri Dody didampingi oleh Kepala BBPJN Jawa Tengah-DIY Khusairi, Kepala BPPW Jateng Kuswara, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Fikri Abdurrachman, Kepala BP2JK Jawa Tengah Yanuar Munlait, Kepala Biro Komunikasi Publik Pantja Dharma Oetojo, dan Kepala Biro Pengelolaan Barang Milik Negara Darwanto. (***)