
Terkait aspek teknis konstruksi, Kementerian PU dan Jasa Marga selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tengah menunggu hasil olah TKP dari Korlantas Kepolisian dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Kementerian Perhubungan. Jika diperlukan, Kementerian PU siap menindaklanjuti rekomendasi teknis, termasuk penambahan jalur darurat.
“Proses olah TKP masih berlangsung. Korlantas dan KNKT akan memberikan penilaian teknis terkait keselamatan di jalan tol. Seharusnya dari sisi konstruksi tidak ada masalah karena jalan tol ini telah beroperasi bertahun-tahun. Namun, berdasarkan data dari Weight in Motion yang dipasang Jasa Marga, penyebab utama adalah ODOL. Terkait jalur darurat, kami menunggu rekomendasi dari Korlantas dan KNKT karena Kementerian PU tidak bisa langsung membuat jalur tanpa arahan teknis,” jelas Menteri Dody.

Sebagai langkah evaluasi dan tindak lanjut, Kementerian PU bersama Jasa Marga dan Kepolisian menutup empat gerbang tol dan hanya mengoperasikan empat gerbang lainnya. Upaya pelebaran jalan tol juga tengah dilakukan untuk memperlancar arus lalu lintas.
“Ini adalah bagian dari kesiapan kami untuk mendukung layanan Mudik Lebaran 2025. Saat ini, Jasa Marga sudah melakukan pelebaran jalan, dan harapannya dapat berfungsi optimal saat Mudik Lebaran,” tutup Menteri Dody.
Dengan upaya mitigasi ODOL dan perbaikan infrastruktur ini, diharapkan keselamatan pengguna jalan tol dapat terjaga dan insiden serupa tidak terulang di masa depan. (***)