
Konstruksi Media – Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menghadiri rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka bersama Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih untuk membahas kesiapan pelaksanaan program Sekolah Rakyat.
Dalam arahannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya perencanaan yang matang dan berbasis data dalam pelaksanaan Sekolah Rakyat. Ia juga menegaskan bahwa proses rekrutmen siswa harus dilakukan secara selektif dan tepat sasaran, agar benar-benar menjangkau anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Menteri Dody melaporkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum telah menyelesaikan dokumen perencanaan teknis untuk 65 lokasi tahap pertama. Proyek ini ditargetkan mulai memasuki tahap konstruksi pada minggu ketiga Mei 2025.
“Sekolah Rakyat Tahap 1 telah siap dilaksanakan di 65 lokasi. Dokumen perencanaan teknis rampung pada minggu keempat April, dan saat ini tengah disiapkan pengadaan penyedia jasa konstruksi dan konsultansi,” ujar Menteri Dody.
Program ini akan menggunakan Model 1, yaitu rehabilitasi atau renovasi bangunan eksisting milik Kementerian Sosial, perguruan tinggi, pemerintah daerah, BUMN, maupun swasta.
Menteri Dody juga menyebut bahwa keputusan menteri terkait penetapan 65 lokasi telah terbit. Koordinasi lintas sektor, termasuk dengan Kementerian Sosial, terus dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan di lapangan.
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif strategis pemerintah untuk memperluas akses pendidikan berkualitas bagi kelompok masyarakat paling rentan, khususnya keluarga di Desil 1. Selain 65 lokasi awal, pemerintah juga tengah menyiapkan 200 titik tambahan yang kini dalam proses survei, dengan prioritas wilayah miskin dan kesiapan lahan. (***)