INFOInfrastrukturNews

Menko AHY di Forum BRICS: Perumahan Adalah Fondasi Ketahanan Kota dan Keadilan Sosial

Adaptasi iklim harus dimulai dari rumah, tempat di mana hari dimulai dan harapan dibangun

Konstruksi Media — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa perumahan bukan sekadar kebutuhan dasar, tetapi juga merupakan kunci ketahanan kota, inklusi sosial, dan pertumbuhan yang berkeadilan. Hal itu disampaikannya dalam sesi tematik Forum Urbanisasi BRICS ke-4 di Istana Itamaraty, Brasil.

“Membangun infrastruktur berkelanjutan memang penting, tetapi tidak cukup. Kita juga harus membuka kesempatan dan perumahan adalah investasi strategis yang mampu menciptakan peluang besar bagi masyarakat,” ujar Menko AHY di hadapan 72 delegasi dari negara-negara anggota dan mitra BRICS.

Menko AHY menyoroti fakta bahwa dalam satu dekade terakhir, lebih dari tujuh juta rumah di Indonesia rusak akibat bencana, 80 persen di antaranya karena banjir. Menurutnya, hilangnya rumah bukan sekadar kehilangan tempat tinggal, tetapi juga mengancam kesehatan, mata pencaharian, hingga pendidikan.

Forum BRICS
Menko AHY di Forum BRICS 2025

“Setiap atap yang hilang adalah hilangnya fondasi kehidupan. Karena itu, adaptasi iklim harus dimulai dari rumah, tempat di mana hari dimulai dan harapan dibangun,” tegasnya.

Sebagai langkah konkret, pemerintah Indonesia tengah menyusun Peta Jalan Perumahan Tangguh Nasional. Rencana ini akan mencakup:

  • Pondasi tahan banjir
  • Sistem kelistrikan yang aman
  • Atap penampung air hujan
  • Akses sanitasi layak
  • Pelindung alami seperti sabuk mangrove

Baca juga: Menko AHY Sampaikan Pembukaan di Forum Urbanisasi BRICS ke-4 di Brasil

Namun, ketahanan fisik saja tidak cukup. AHY menekankan pentingnya lokasi strategis yang dekat dengan pusat aktivitas warga.

“Perumahan yang terjangkau harus terhubung dengan pekerjaan, sekolah, dan layanan publik melalui pengembangan berbasis transportasi massal (transit-oriented development). Adaptasi tidak boleh meminggirkan masyarakat, tapi justru menempatkan mereka di pusat peluang,” ujarnya.

Forum BRICS
Menko AHY di Forum BRICS 2025

Menutup pernyataannya, Menko AHY menegaskan bahwa perumahan harus menjadi elemen inti dari strategi kota yang tangguh dan inklusif, bukan hanya sebagai tempat tinggal.

“Rumah harus menjadi garis depan ketahanan kota dan fondasi pertumbuhan yang merata, bukan sekadar bangunan fisik,” pungkasnya.

Forum ini merupakan platform kerja sama antara anggota BRICS—Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan yang memperluas partisipasi ke negara-negara Global South seperti Indonesia, Mesir, Ethiopia, Nigeria, Bolivia, dan Kuba. Kehadiran Menko AHY merupakan undangan langsung dari Menteri Perkotaan Brasil, Jader Barbalho, sebagai bentuk pengakuan atas peran Indonesia dalam agenda pembangunan berkelanjutan. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp