
Menko AHY Beberkan Progres Strategis Nasional: Dari Tata Ruang, Konektivitas, hingga Giant Sea Wall
Infrastruktur menjadi pilar pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional
Konstruksi Media – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (Menko AHY) menegaskan komitmen pemerintah dalam mempercepat realisasi agenda strategis nasional di sektor infrastruktur, konektivitas, dan pembangunan wilayah. Pernyataan tersebut disampaikan saat membuka Rapat Koordinasi Evaluasi Progres dan Capaian Isu Strategis Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Tahun 2025 di kantor Kemenko, Rabu (13/8).
Rakor ini dihadiri para menteri dan wakil menteri dari kementerian teknis terkait, termasuk Menteri PPN/Kepala Bappenas Rahmat Pamudi, Menteri Perhubungan Yudi Berwadadi, Menteri Transmigrasi, Wakil Menteri Keuangan Suhasil Nazarat, Wakil Menteri ATR/BPN Bukhoshi Demawan, serta perwakilan Kementerian PU dan KSP.
“Sepuluh bulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto telah kita lewati. Setiap progres adalah capaian penting, meskipun di lapangan kita tetap menghadapi tantangan yang harus diselesaikan bersama. Infrastruktur menjadi pilar pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menko AHY.

Fokus Isu Strategis
Menko memaparkan empat klaster isu utama yang menjadi fokus pembahasan rakor:
1. Pembangunan Wilayah dan Tata Ruang
- Monitoring program Integrated Land Administration and Spatial Planning.
- Kebijakan satu peta tata ruang (One Spatial Planning Policy) dan percepatan digitalisasi tata ruang nasional.
- Revitalisasi program transmigrasi di berbagai wilayah.
Baca juga: AHY Tegas Bakal Investigasi Menyeluruh untuk Cegah Kecelakaan Transportasi
2. Konektivitas Transportasi
- Penertiban kendaraan over dimension and over loading (ODOL) untuk mengurangi kecelakaan dan kerusakan jalan.
- Pengembangan kereta cepat Jakarta–Surabaya sebagai game changer mobilitas dan logistik.
- Investigasi dan evaluasi kecelakaan transportasi untuk perbaikan regulasi dan teknis.
- Percepatan pembangunan Pelabuhan Endano dan aktivasi kembali bandara internasional strategis.
3. Infrastruktur Dasar
- Pembangunan Giant Sea Wall dan proteksi pesisir Pantura di Jakarta, Semarang, dan wilayah lain, termasuk integrasi dengan solusi berbasis alam seperti hutan mangrove.
- Percepatan proyek irigasi dan pembangunan jalan daerah sesuai Inpres.
- Penguatan infrastruktur sumber daya air dan pengendalian banjir di kawasan strategis, termasuk Jabodetabek-Punjur.

4. Perumahan dan Permukiman
- Evaluasi program pembangunan rumah rakyat, skema pembiayaan seperti FLPP, dan digitalisasi data perumahan.
- Pengembangan konsep Transit Oriented Development (TOD) terkait rencana kereta cepat.
Dorong Kolaborasi Pusat-Daerah
Menko menekankan bahwa semua agenda strategis memerlukan sinergi erat antar kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah. Ia juga meminta dukungan media dan publik untuk mengawal implementasi program.
“Kalau pemerintah sukses, rakyat akan mendapatkan manfaat terbesar. Setiap pembangunan infrastruktur harus berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi, pemerataan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” pungkasnya. (***)