HeadlineINFONewsPelabuhanPembiayaan

Menjawab Tantangan Perumahan Lewat Kolaborasi, Sinergi Lintas Lembaga dalam Program 3 Juta Rumah

Bertujuan membangun tempat tinggal, melainkan juga menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi jutaan keluarga Indonesia.

Konstruksi Media — Penyediaan hunian layak, aman, dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) telah menjadi salah satu komitmen utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dituangkan secara tegas dalam agenda prioritas nasional, visi ini dimanifestasikan melalui Program 3 Juta Rumah—sebuah langkah kolosal yang tidak hanya bertujuan membangun tempat tinggal, melainkan juga menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi jutaan keluarga Indonesia.

Di tengah tantangan urbanisasi, keterbatasan lahan, dan kebutuhan akan pembangunan berkelanjutan, program ini tidak mungkin berjalan secara terisolasi. Kolaborasi lintas sektor, antara instansi pemerintah, lembaga pembiayaan, pelaku industri properti, serta media dan praktisi komunikasi menjadi sangat krusial. Tidak berlebihan jika sinergi antarlembaga dipandang sebagai motor penggerak keberhasilan program ini.

Kesadaran inilah yang mendorong Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menyelenggarakan sarasehan nasional bertajuk “Membangun Kolaborasi dan Sinergi antar Lembaga dalam Mensukseskan Program 3 Juta Rumah”, pada Kamis, 17 Juli 2025, di Jakarta. Forum ini mempertemukan para pemangku kepentingan strategis di sektor perumahan dan komunikasi, guna menyatukan pandangan dan merumuskan strategi terpadu untuk mempercepat pencapaian target nasional tersebut.

Dalam sambutannya, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menegaskan bahwa Program 3 Juta Rumah merupakan wujud nyata komitmen Kabinet Merah Putih dalam menjawab kebutuhan mendasar rakyat. “Pemerintah Presiden Prabowo memastikan bahwa perumahan menjadi bagian dari delapan cita-cita strategis nasional. BP Tapera berkepentingan menjadi bagian dari ekosistem besar ini,” tegasnya.

BP Tapera
BP Tapera melakukan kolaborasi dan sinergi lintas lembaga untuk sukseskan Mensukseskan Program 3 juta rumah

Hingga pertengahan Juli 2025, BP Tapera mencatat capaian signifikan dalam penyaluran pembiayaan rumah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Sebanyak 129.773 unit rumah telah dibiayai per 16 Juli 2025, atau tumbuh sebesar 50,98% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Ini merupakan capaian menggembirakan yang mencerminkan keseriusan dan kesigapan lembaga dalam menjalankan mandat negara.

Namun membangun rumah saja tidak cukup. Dalam dunia yang kian terhubung dan dinamis, komunikasi publik memegang peran sentral dalam menggerakkan partisipasi masyarakat. Hal tersebut ditekankan oleh Molly Prabawaty, Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa, Kementerian Komunikasi dan Digital. Ia menyampaikan bahwa komunikasi publik yang efektif adalah pondasi dari kepercayaan dan dukungan masyarakat.

“Komunikasi bukan semata menyampaikan informasi, tetapi membentuk persepsi dan membangun partisipasi aktif. Kita tidak hanya butuh exposure, tetapi dialog dua arah yang memicu keterlibatan publik,” ujar Molly.

Merujuk hasil survei nasional, ia mengungkapkan bahwa meskipun 54% responden mengetahui adanya program pemerintah, hanya 36% yang merasa dapat mengaksesnya secara langsung. Ini menandakan adanya gap informasi dan persepsi yang harus segera dijembatani. Survei Kompas bahkan menunjukkan bahwa 66,8% masyarakat menilai komunikasi publik pemerintah masih perlu ditingkatkan. Angka ini menjadi alarm sekaligus tantangan yang harus dihadapi secara inovatif dan kolaboratif.

Baca juga: Kementerian PKP – BP Tapera Bahas Progres Capaian KPR FLPP

“Ini bukan sekadar angka. Ini adalah energi positif yang harus kita jawab dengan kerja nyata. Mari kita rancang strategi komunikasi yang inspiratif, tidak hanya informatif. Bangun narasi yang memberdayakan masyarakat,” seru Molly.

Dari perspektif teknis dan kebijakan pembangunan, Sri Haryati, Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PUPR, menyampaikan bahwa Program 3 Juta Rumah dirancang tidak hanya sebagai solusi backlog perumahan, tetapi juga sebagai mesin penggerak ekonomi dan pemerataan pembangunan. “Program ini akan membangun dan merenovasi 3 juta unit rumah, masing-masing 1 juta untuk kawasan pedesaan, perkotaan, dan pesisir,” jelasnya.

Yang menarik, pendekatan yang digunakan mengedepankan prinsip gotong royong. Pemerintah pusat, daerah, pengembang swasta, serta masyarakat sendiri diharapkan dapat bahu membahu menyukseskan program ini. “Partisipasi masyarakat secara swadaya adalah kunci. Inilah semangat pembangunan yang inklusif dan berkeadilan,” ujar Sri Haryati.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antarinstansi, termasuk dalam hal perizinan, akses lahan, serta skema pembiayaan. “Kami mengajak semua pihak untuk tidak hanya menjadi pelaksana, tetapi juga penggerak dan komunikator. Kita harus aktif menjelaskan manfaat dan mekanisme program ini agar menjangkau seluruh kalangan masyarakat.”

BP Tapera
BP Tapera melakukan kolaborasi dan sinergi lintas lembaga untuk sukseskan Mensukseskan Program 3 juta rumah

Forum sarasehan ini juga menghadirkan pandangan dari pelaku perbankan dan praktisi komunikasi publik. Dedy Lesmana, Subsidized Mortgage Division Head Bank BTN, menyampaikan pentingnya peran lembaga keuangan dalam memberikan akses kredit bagi masyarakat yang memenuhi syarat. Di sisi lain, Henny Hariani, pakar komunikasi publik, menekankan urgensi membangun narasi keberhasilan pembangunan berbasis bukti dan empati.

Sinergi yang terbangun dalam forum ini diharapkan menjadi momentum penguatan jejaring antar institusi dalam mendukung percepatan pencapaian target perumahan nasional. Kolaborasi ini mencerminkan semangat kerja bersama lintas sektor yang bukan hanya administratif, tetapi juga emosional dan aspiratif—sebuah tekad kolektif untuk menghadirkan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Indonesia.

Program 3 Juta Rumah bukan sekadar proyek infrastruktur. Ia adalah upaya membangun harapan, menciptakan ruang tumbuh bagi generasi masa depan, dan mewujudkan kesejahteraan secara nyata. Di era di mana keterhubungan, kecepatan, dan keterbukaan menjadi norma baru, hanya dengan kolaborasi erat dan komunikasi yang cerdas, cita-cita besar ini dapat dicapai.

BP Tapera bersama Kementerian PUPR, Kementerian Komunikasi dan Digital, BTN, dan mitra-mitra strategis lainnya telah menunjukkan bahwa tantangan sebesar apa pun dapat dijawab dengan komitmen bersama. Dengan rumah yang layak dan terjangkau, kita tidak hanya membangun tembok dan atap—kita membangun masa depan. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp