
Kaitannya dengan Moyudan
Selain memiliki sejarah panjang, selokan ini juga berperan penting dalam mendukung pertanian di wilayah Moyudan, Kabupaten Sleman, DIY. Berdasarkan jurnal yang sama, nama Moyudan berasal dari bangsawan Keraton Yogyakarta bernama Kusumoyudo.
Pada masa lalu, Moyudan dikenal sebagai wilayah pertanian yang subur. Kesuburan ini didukung oleh keberadaan Buk Renteng yang mampu mengairi sekitar 20.000 hektare sawah. Selokan ini juga berperan dalam meningkatkan hasil panen, dengan produksi padi mencapai 7 ton per 1,25 hektare dan produksi tembakau yang meningkat 10 kali lipat dari 50 kg.
Manfaat Buk Renteng

Tidak hanya bagi Moyudan, Buk Renteng juga memberikan manfaat bagi daerah lain, terutama bagi para petani yang membutuhkan air irigasi. Menurut laman resmi DPRD DIY, sejak 16 Oktober 2024, aliran air dari selokan ini kembali dibuka untuk memenuhi kebutuhan irigasi dan distribusi air bagi kawasan pertanian serta pengguna lainnya.
Sebelumnya, aliran air sempat direncanakan untuk ditutup selama satu bulan sebagai bagian dari pengeringan rutin lima tahunan. Namun, penutupan ini berdampak pada aktivitas pertanian, menyebabkan kekeringan lahan dan penurunan hasil panen.
Selain untuk pertanian, Buk Renteng juga berperan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kebutuhan air rumah tangga, budidaya ikan, dan pertanian hortikultura.
Buk Renteng bukan hanya saluran irigasi, tetapi juga warisan sejarah yang masih memberikan manfaat bagi masyarakat hingga saat ini. (***)