Menang Tender Rp4,16 triliun, Waskita Karya Kembali Buru Proyek IKN Nusantara
Waskita Karya masih dalam proses persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2023.
Konstruksi Media – PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT semakin gencar memburu proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada 2023, setelah memenangkan tender proyek IKN senilai Rp4,16 triliun.
SVP Corporate Secretary Waskita Karya Novianto Ari Nugroho mengatakan, beberapa proyek yang telah diraih adalah Gedung Sekretariat Negara dan Bangunan Pendukung, Jalan Tol IKN Segmen Sp. Tempadung-Jembatan Pulau Balang.
Kemudian, kata dia, Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4, Pembangunan IPAL 1,2,3 Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN, Pembangunan Bangunan Gedung dan Kawasan Kantor Kementerian Koordinator Paket 3 dan Paket 4.
“Ke depan, masih akan memburu proyek IKN. Maklum, masih banyak paket proyek IKN yang akan dilelang,” kata Novianto melalui keterangan tertulis, Rabu (18/1/2023).
Ia mengatakan, saat menyasar proyek IKN, Waskita menyiapkan beberapa strategi, antara lain meningkatkan kapabilitas dengan fokus terhadap sumber daya manusia, alat dan meningkatkan value engineering.
“Peningkatan value engineering dalam metode, adanya key account khusus pada Proyek IKN dengan hadirnya tim adhoc dan pengembangan teknologi digitalisasi seperti Building Information Modelling (BIM) dan green construction,” kata dia.
Baca juga: Tiga Segmen Jalan Lingkar Sepaku IKN Nusantara Sudah Provisional Hand Over
Menurut dia, Waskita Karya masih dalam proses persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2023. Sementara untuk realisasi kontrak baru, per November 2022 telah mengantongi sebesar nilai kontrak sebesar Rp13,70 triliun.
Berdasar pemberi kerja, komposisi kontrak baru WSKT didominasi dari proyek pemerintah sebesar 68,10%. Lalu, pengembangan bisnis anak usaha Waskita sebesar 12,38%, proyek swasta sebesar 10,18% dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 9,34%.
Berdasarkan segmentasi tipenya, Nilai Kontrak Baru (NKB) tersebut terdiri dari segmen konektivitas infrastruktur sebesar 48,78%, gedung sebesar 20,02%, EPC sebesar 10,91%, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,89% dan anak usaha 12,38%.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan sebanyak 29 paket dari 34 paket proyek pembangunan IKN Nusantara telah terkontrak. Nilai kontrak mencapai Rp25 triliun.
Kementerian PUPR pun telah menyusun rencana/tahapan pembangunan infrastruktur dasar di IKN Nusantara periode 2022-2024 dengan total anggaran sebesar Rp43,73 triliun.
Baca artikel selanjutnya: