Memberdayakan Kemitraan untuk Membangun Masa Depan Berkelanjutan: Refleksi Strategic Partnership Event 2025 Nindya Karya dan Transformasi Industri Konstruksi Nasional
Oleh: Amril Taufik Gobel, Vice President Procurement EPC dan Investasi, Divisi Supply Chain Management PT Nindya Karya
Konstruksi Media — “Alone we can do so little, together we can do so much.” Kutipan Helen Keller ini terasa begitu relevan ketika kita mencoba memahami esensi dari sebuah perhelatan yang berlangsung pada malam yang hangat tanggal 29 Oktober 2024 lalu di Hotel Raffles Jakarta.
Strategic Partnership Event 2025 yang diselenggarakan oleh PT Nindya Karya bukan sekadar acara tahunan rutin yang mempertemukan perusahaan dengan para mitra bisnisnya.
Lebih dari itu, acara yang mengusung tema “Empowering Partnerships to Build a Sustainable Future” ini menjadi cerminan dari sebuah kesadaran kolektif bahwa membangun negeri memerlukan lebih dari sekadar keahlian teknis dan modal finansial. Ia memerlukan kemitraan yang tulus, berkelanjutan, dan saling memberdayakan.
Di tengah riuhnya perbincangan tentang pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur, kita kerap lupa bahwa di balik setiap jembatan yang kokoh, setiap gedung pencakar langit yang menjulang, dan setiap jalan tol yang mempersingkat perjalanan, terdapat jalinan kemitraan yang kompleks namun harmonis.
Strategic Partnership Event 2025 hadir sebagai pengingat bahwa industri konstruksi Indonesia, yang mencatat kontribusi sebesar 10,43 persen terhadap Produk Domestik Bruto pada triwulan keempat tahun 2024, tidak dibangun oleh satu entitas semata, melainkan oleh ekosistem yang saling terhubung dan bergantung satu sama lain.
Komisaris Nindya Karya, Dadang Rukmana, dalam sambutannya yang penuh makna malam itu, menegaskan bahwa kemitraan strategis bukanlah tentang hubungan kerja jangka pendek yang transaksional.
Beliau berbicara tentang fondasi kolaborasi yang berkelanjutan, tentang membangun masa depan bersama dengan nilai, tanggung jawab, dan semangat kebersamaan. Pernyataan ini menyentuh hati karena melampaui logika bisnis semata. Beliau berbicara tentang kemanusiaan, tentang bagaimana kita sebagai bangsa dapat tumbuh bersama melalui kepercayaan dan saling memberdayakan.
Dalam konteks yang lebih luas, acara ini menjadi penting karena industri konstruksi nasional sedang berada di persimpangan jalan yang menentukan. Total pasar konstruksi Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai Rp 381,61 triliun, dan diprediksi akan tumbuh sebesar 5,48 persen pada tahun 2025. Angka-angka ini bukan sekadar statistik dingin di atas kertas.
Mereka merepresentasikan jutaan pekerja yang menggantungkan hidup mereka di sektor ini, ribuan keluarga yang menunggu pekerjaan selesai, dan harapan masyarakat akan infrastruktur yang lebih baik.

Di balik pertumbuhan ini, terdapat tantangan kompleks: keterbatasan anggaran di sektor sipil yang diperkirakan menurun 2,62 persen, persaingan global yang semakin ketat, dan tuntutan akan keberlanjutan lingkungan yang tidak dapat diabaikan lagi.
Direktur Investasi 3 PT Danareksa (Persero), Adi Pamungkas Daskian, menambahkan perspektif penting dalam acara tersebut. Ia menyebut Strategic Partnership Event sebagai contoh konkret bagaimana kolaborasi BUMN dapat memperkuat daya saing industri konstruksi nasional.
Dalam era transformasi BUMN Karya, sinergi lintas sektor dan lintas entitas menjadi kunci untuk memperkuat efisiensi, mendorong inovasi, dan memastikan keberlanjutan operasional perusahaan di berbagai proyek strategis nasional.
Pernyataan ini membawa kita pada pemahaman bahwa kekuatan sejati tidak terletak pada dominasi individual, melainkan pada kemampuan berkolaborasi dan menciptakan nilai tambah yang berkelanjutan.
Salah satu aspek yang paling menarik dari acara ini adalah penekanan pada prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). Dalam dunia yang semakin sadar akan dampak lingkungan dan tanggung jawab sosial, Nindya Karya tidak hanya berbicara tentang membangun struktur fisik, tetapi juga tentang membangun masa depan yang lebih hijau dan inklusif.
Pada aspek lingkungan, perusahaan mendorong penerapan konstruksi ramah lingkungan, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah yang bertanggung jawab. Pada aspek sosial, fokus diberikan pada pemberdayaan masyarakat dan pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal. Sementara pada aspek tata kelola, transparansi, etika, dan akuntabilitas menjadi fondasi setiap keputusan bisnis.
Penguatan manajemen rantai pasok yang disorot dalam acara ini juga membawa pesan mendalam. Dadang Rukmana menegaskan bahwa Supply Chain Management bukan sekadar sistem distribusi logistik, melainkan penggerak strategis bagi efisiensi biaya, ketepatan waktu, dan keberlanjutan operasi.
Melalui rantai pasok yang kuat dan adaptif, Nindya Karya dapat memastikan ketersediaan material berkualitas, mempercepat digitalisasi proses pengadaan, dan memperkuat kerja sama dengan pemasok yang berkomitmen pada prinsip keberlanjutan. Ini adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan kemanusiaan dapat berjalan beriringan, bagaimana efisiensi operasional dapat dicapai tanpa mengorbankan nilai-nilai keberlanjutan.
Kontribusi acara ini terhadap dunia konstruksi nasional tidak dapat diukur hanya dari jumlah kontrak yang ditandatangani atau kesepakatan bisnis yang tercapai. Kontribusi sesungguhnya terletak pada perubahan paradigma yang ditawarkan: dari kompetisi menuju kolaborasi, dari eksploitasi menuju keberlanjutan, dari transaksi jangka pendek menuju kemitraan jangka panjang.
Dalam industri yang nilai bisnisnya mencapai Rp 423,4 triliun atau 12,73 persen dari total anggaran belanja negara tahun 2024, perubahan paradigma seperti ini memiliki dampak yang sangat besar.
Tantangan yang dihadapi tentu tidak sedikit. Industri konstruksi nasional harus berhadapan dengan dinamika pasar yang cepat berubah, kemajuan teknologi yang memerlukan adaptasi konstan, dan perubahan regulasi yang harus diikuti.
Sektor konstruksi yang tumbuh 7,29 persen pada triwulan kedua 2024, didorong oleh proyek-proyek besar seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara dan jalan tol Trans Sumatera, menunjukkan momentum positif. Namun, mempertahankan momentum ini memerlukan kerja keras, komitmen, dan yang terpenting, kemitraan yang solid.
Strategic Partnership Event 2025 juga menjadi ruang untuk merayakan pencapaian bersama. Nindya Karya, sebagai BUMN konstruksi yang telah membangun landmark nasional seperti Stadion Gelora Bung Karno dan berbagai proyek strategis lainnya, tidak pernah berjalan sendirian.
Setiap pencapaian adalah hasil dari kerja sama dengan para mitra, pemasok, kontraktor, dan berbagai pihak yang terlibat. Acara ini menjadi momen untuk mengapresiasi mereka, untuk mengatakan bahwa keberhasilan adalah milik bersama, dan bahwa masa depan akan dibangun bersama pula.
Pengaruh acara ini terhadap industri konstruksi nasional dapat dilihat dari beberapa dimensi. Pertama, Strategic memperkuat kesadaran akan pentingnya kolaborasi. Dalam industri yang kompleks seperti konstruksi, tidak ada satu pihak pun yang dapat bekerja sendiri. Kedua, ia mendorong adopsi praktik keberlanjutan.
Dengan semakin banyak perusahaan yang mengadopsi prinsip ESG, industri konstruksi Indonesia dapat bergerak menuju masa depan yang lebih hijau dan bertanggung jawab. Ketiga, ia membuka ruang untuk inovasi. Ketika berbagai pihak berkumpul, berbagi pengalaman, dan berdiskusi tentang tantangan dan peluang, ide-ide baru muncul dan solusi-solusi kreatif tercipta.
Lebih jauh lagi, acara ini juga berkontribusi pada penguatan daya saing nasional. Indonesia, yang saat ini berada di peringkat 27 dalam daya saing global, naik tujuh peringkat dari tahun 2023, dan menjadi tiga besar di kawasan Asia Tenggara setelah Singapura dan Thailand, memerlukan industri konstruksi yang kuat dan kompetitif. Dengan memperkuat ekosistem kemitraan, industri konstruksi dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, dan inovasi, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan daya saing nasional secara keseluruhan.
Dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045, industri konstruksi memiliki peran yang sangat strategis. Infrastruktur yang berkualitas adalah fondasi bagi pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Strategic Partnership Event 2025 mengingatkan kita bahwa membangun infrastruktur bukan hanya tentang beton dan baja, tetapi juga tentang membangun kepercayaan, memupuk kolaborasi, dan menciptakan nilai bersama. Acara ini adalah bukti bahwa sektor konstruksi Indonesia tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses dan nilai-nilai yang mendasari setiap proyek.
Ketika malam itu berakhir dan para peserta kembali ke rutinitas mereka masing-masing, mereka membawa pulang lebih dari sekadar kartu nama dan brosur. Mereka membawa pemahaman baru tentang arti kemitraan, inspirasi untuk berbuat lebih baik, dan komitmen untuk membangun masa depan yang berkelanjutan.
Strategic Partnership Event 2025 bukan hanya tentang hari ini, tetapi tentang hari esok yang akan kita bangun bersama. Ia adalah investasi dalam hubungan, dalam kepercayaan, dan dalam masa depan bangsa.
Di tengah tantangan global dan dinamika ekonomi yang tidak menentu, acara seperti ini menjadi mercusuar yang menunjukkan arah. Ia mengingatkan kita bahwa dalam kebersamaan, kita lebih kuat.
Dalam kolaborasi, kita lebih inovatif. Dan dalam kemitraan yang berkelanjutan, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk semua. Strategic Partnership Event 2025 adalah bukti bahwa industri konstruksi Indonesia tidak hanya membangun gedung dan jalan, tetapi juga membangun harapan, membangun kepercayaan, dan membangun bangsa.
“The strength of the team is each individual member. The strength of each member is the team.” Kutipan Phil Jackson ini merangkum esensi dari Strategic Partnership Event 2025.
Setiap mitra, setiap pemasok, setiap kontraktor adalah bagian penting dari tim besar yang sedang membangun Indonesia. Dan bersama-sama, dengan nilai, tanggung jawab, dan semangat kebersamaan, kita dapat memberdayakan kemitraan untuk membangun masa depan yang berkelanjutan, tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi untuk generasi-generasi yang akan datang.
Rujukan Tautan:
1. https://www.bps.go.id/en/publication/2025/03/27/9bae1d4a4dd0b3cd7fb31ffd/indikator-konstruksi–triwulan-iv-2024.html
2. https://www.kompas.com/properti/read/2024/12/03/200000521/tahun-2025-pasar-konstruksi-bakal-tumbuh-5-48-persen
3. https://indonesia.go.id/kategori/editorial/8475/menjaga-momentum-jasa-konstruksi-yang-berdaya-saing?lang=1
4. https://www.liputan6.com/bisnis/read/5664271/sektor-konstruksi-tumbuh-berkat-2-proyek-infrastruktur-ini-apa-saja
5. https://www.liputan6.com/hot/read/5162757/profil-pt-nindya-karya-sejarah-pilar-bisnis-dan-anak-perusahaannya
6. https://konstruksimedia.com/gelar-strategic-partner-dekom-nindya-karya-tegaskan-pentingnya-kolaborasi-dan-esg/
7. https://konstruksimedia.com/nindya-karya-apresiasi-para-mitra-konstruksi-ciptakan-masa-depan-berkelanjutan/




