
Mega Proyek Giant Sea Wall dari Banten hingga Jatim Sepanjang 700 Km Segera Dibangun
Proyek ini bertujuan untuk melindungi kawasan pesisir, khususnya lahan pertanian di Pantai Utara Jawa.
“Jika kita tidak mengambil langkah sekarang, jutaan hektare lahan sawah subur di Pantura Jawa bisa hilang. Tidak ada gunanya membangun food estate di Kalimantan atau Papua jika lahan produktif kita tenggelam oleh air laut yang terus naik,” tambah Hashim.
Presiden Prabowo telah meminta jajarannya untuk memasukkan proyek tanggul laut ini dalam daftar Program Strategis Nasional (PSN) 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa proyek ini akan dikaji lebih lanjut dan dibiayai melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Pembangunan tanggul laut raksasa ini juga akan terintegrasi dengan proyek pengendali banjir dan rob di Tambaklorok, Semarang, yang telah lebih dulu dibangun. Dengan demikian, infrastruktur ini akan berfungsi tidak hanya sebagai pelindung wilayah pesisir dari banjir rob, tetapi juga sebagai penopang ketahanan pangan dan energi nasional.
Hashim memperkirakan bahwa proyek tanggul laut raksasa ini akan memakan waktu antara 10 hingga 20 tahun untuk diselesaikan secara penuh. Pemerintah berharap dukungan masyarakat terhadap proyek ini agar implementasinya berjalan lancar dan manfaatnya dapat dirasakan oleh generasi mendatang.
“It’s never too late (tidak pernah terlambat) bagi kita untuk bertekad melindungi jutaan hektare lahan sawah yang paling produktif dan paling subur di negeri ini,” tutup Hashim. (***)