Makmur Elok Graha dan BP Batam Jadikan Kawasan Rempang Ramah Lingkungan
Pengembangan Kawasan Rempang diharapkan memiliki implikasi yang signifikan terhadap perekonomian loka
Konstruksi Media – PT Makmur Elok Graha (MEG) bersama BP Batam selaku pengembang Kawasan Rempang berkomitmen untuk menjadikan Kawasan Rempang menjadi kawasan industri dan bisnis yang kompetitif dan mengusung prinsip green industry.
Direktur Utama PT Makmur Elok Graha (MEG) Nuraini Setiawati mengatakan, konsep pengembangan Rempang pada masa akan datang adalah menciptakan kota ramah lingkungan, berkelanjutan. Konsep ini mencerminkan komitmen terhadap perencanaan dan pembangunan kota yang bertanggung jawab dan berpikiran maju.
Pengembangan Kawasan Rempang, juga tidak lepas dari energi hijau, di mana pengembangan di Pulau Rempang akan berbasis tenaga terbarukan seperti tenaga surya dan energi baru terbarukan yang lain. Dengan menggunakan energi terbarukan di Pulau Rempang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon.
“Kita mengusung konsep green. Kita selaras dengan dunia bagaimana membangun tapi tidak merusak alam. Jadi benefit kita 44 persen wilayah kita adalah hijau dari alam untuk alam,” kata Nuraini, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Angkasa Pura I Dapat Restu Kementerian BUMN Operasikan Bandara Kediri Jawa Timur
Ia mengatakan, sudah mengalokasikan sejumlah capital expenditure (capex) hingga 2080, meliputi pengembangan industri menengah, manufaktur, logistik, kawasan pariwisata terintegrasi serta kawasan perumahan dan perdagangan jasa terintegrasi.
“Secara keseluruhan, pengembangan Kawasan Rempang diharapkan memiliki implikasi yang signifikan terhadap perekonomian lokal, didorong oleh pembangunan infrastruktur energi terbarukan, pertumbuhan penduduk, dan kegiatan ekonomi terkait,” ujar Nuraini.
Menurut dia, saat ini sudah ada beberapa investor yang mulai masuk untuk pengembangan energi di wilayah Kawasan Rempang. Adapun investor tersebut berasal baik dari dalam negeri hingga luar negeri.
“Jadi pertama kita hidupkan energi baru terbarukan. jadi investor-investor sudah mulai berdatangan ke wilayah kita untuk investasi di wilayah dari sisi PLTS,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Batam-Rempang menjadi titik masuk utama dari Singapura ke Jakarta dan bagian lain di Indonesia. Sehingga diharapkan Kawasan Rempang sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi, industri dan pariwisata Indonesia, dengan pendekatan menjembatani masa lalu, masa kini, dan masa depan.
“Diharapkan kawasan ini bisa mengubah cakrawala di Singapura dan Batam. Kalau kita di Batam yang menyala adalah Singapura, kalau kita di Singapura, yang menyala adalah Batam,” ucap Airlangga.
Baca artikel selanjutnya:
- WEGE bersama Entitas WIKA Group gelar Aksi Donor Darah di Kabupaten Bogor
- Efisiensi Anggaran di Kementerian PU, INKINDO Prediksi Infrastruktur Terancam Berhenti
- Dukung Asta Cita, Proyek SPAM Wosusokas Besutan Brantas Abipraya Siap Operasi
- Menteri Tito Lantik Mualem-Dek Fadh sebagai Gubenur dan Wagub Aceh 2025-2030