
Konstruksi Media – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi menggulirkan program ambisius pembangunan 3 juta rumah per tahun. Program ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dengan penghasilan di bawah Rp8 juta per bulan, demi mengatasi backlog perumahan yang masih menjadi persoalan besar di Indonesia.
Presiden Prabowo Subianto, dalam kampanye pilpresnya, telah berjanji akan membangun satu juta rumah di perkotaan, satu juta di pedesaan, dan satu juta di wilayah pesisir. Program ini tidak hanya bertujuan menyediakan hunian layak, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja baru.
“Saudara-saudara, kita akan membangun tiga juta rumah untuk mereka yang belum punya rumah. Satu juta di pedesaan, satu juta di pesisir, satu juta di perkotaan,” kata Prabowo dalam debat capres terakhir yang digelar di Jakarta Convention Center, pada Minggu (4/2/2024) lalu.
Investasi Asing Banyak yang Berminat
Ketua Satuan Tugas Perumahan, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan perkembangan terbaru terkait investasi asing yang menunjukkan minat besar untuk mendukung program pembangunan 3 juta rumah per tahun yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Setelah sebelumnya Pemerintah Qatar menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Indonesia pada awal Januari 2025, Hashim mengonfirmasi bahwa langkah serupa akan segera dilakukan oleh investor dari Uni Emirat Arab (UEA).
“Nanti pada tanggal 31 Januari 2025, InsyaAllah, akan ada penandatanganan MoU dengan Uni Emirat Arab di Istana Negara. Kesepakatan ini melibatkan pembangunan 1 juta unit rumah dan akan disaksikan langsung oleh Presiden,” ujar Hashim.