INFOInfrastrukturIntermezzoKawasan

Lima BUMN Berjasa Bangun LRT Jabodebek

Dibangunnya moda transportasi massal yang memiliki panjang rel 41,2 kilometer tersebut menggelontorkan anggaran Rp32,6 triliun.

Konstruksi Media – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pengoperasian Lintas Rel Terpadu Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi atau LRT Jabodebek di Stasiun LRT Cawang pada Senin (28/8/2023).

LRT Jabodebek sendiri memiliki 18 stasiun dalam dua lintas pelayanan, yakni Cibubur Line dan Bekasi Line. Dibangunnya moda transportasi massal yang memiliki panjang rel 41,2 kilometer tersebut menggelontorkan anggaran Rp32,6 triliun.

Sedikitnya terdapat lima Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkontribusi dalam pembangunan moda transportasi massal kereta yang dapat beroperasi tanpa masinis itu. Berikut Konstruksi Media informasikan dirangkum dari berbagai sumber di Jakarta, Senin (28/8/2023):

  1. PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI

KAI merupakan operator LRT Jabodebek. Perusahaan pelat merah itu pun telah melakukan rekrutmen dengan seleksi ketat untuk pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal serta menyediakan sejumlah fasilitas simulasi sebagai sarana pendidikan dan pelatihan guna mendapatkan talenta-talenta unggulan di LRT Jabodebek.

Dilansir dari laman resmi KAI, sejumlah fasilitas yang tersebut meliputi Train Simulator, Simulator Peralatan Pemantauan dan Pengendalian Catu Daya, Simulator Sistem Communication Backbone Network, dan Simulator Sistem Train Dispatching, untuk melengkapi OCC Simulator dan Signalling Maintenance Training Center yang telah ada.

Train Simulator mereplikasi semua peralatan di dalam kabin LRT Jabodebek yang sebenarnya, baik secara bentuk, dimensi, fungsi, operasi dan perilaku sistem. Selain itu, sistem visual mereplikasi pandangan nyata seperti pengoperasian di lapangan, bertujuan untuk memberikan pengalaman yang sama seperti di kabin LRT Jabodebek yang nantinya beroperasi dengan sistem CBTC GoA3.

  1. PT Industri Kereta api (Persero) atau INKA

Adapun kereta yang digunakan untuk LRT Jabodebek merupakan kereta buatan BUMN Indonesia yaitu PT INKA. Pemilihan pemakaian kereta dan teknologi ini juga merupakan bentuk perwujudan implementasi ketentuan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang merupakan salah satu komitmen pemerintah dalam pembangunan infrastruktur Indonesia.

Kereta buatan anak bangsa ini dapat beroperasi tanpa masinis dan mampu mencapai kecepatan maksimum 80 km/jam dan terdiri dari delapan gerbong dalam setiap rangkaiannya. Setiap gerbongnya dapat mengangkut maksimal 180 penumpang atau 1.480 penumpang dalam satu rangkaian keseluruhan.

  1. PT Adhi Karya (Persero) Tbk

Emiten BUMN Karya, Adhi Karya ikut berkontribusi dalam perencanaan desain, pembuatan struktur bangunan, pembangunan prasarana, depo, konstruksi jalur layang, stasiun, dan fasilitas operasi pada proyek LRT Jabodebek.

Adhi ditunjuk oleh pemerintah sebagai kontraktor LRT Jabodebek melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit Terintegrasi di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi.

Dalam beleid tersebut Adhi diminta untuk membangun prasarana Kereta Api Ringan sebanyak 6 Lintas Pelayanan mulai dari Cawang, Cibubur, Dukuh Atas dan Bekasi Timur hingga Senayan, Bogor dan Grogol.

Kemudian terdapat pembaruan beleid melalui Perpres Nomor 65 Tahun 2016 sebagai perubahan terhadap Perpres Nomor 98 Tahun 2015 yang membuat Adhi untuk juga mengerjakan depo, konstruksi jalur layang, stasiun dan fasilitas operasi.

  1. PT Indra Karya (Persero)

Pembangunan LRT Jabodebek turut melibatkan Indra Karya sebagai konsultan supervisinya. Indra Karya terlibat sebagai member konsultan supervisi dengan Lead Firm Oriental Consultants Global Co., Ltd. (OC Global), perusahaan konsultan konstruksi asal Jepang.

Proyek LRT Jabodebek sendiri telah dimulai sejak tahun 2015 dan resmi beroperasi pada Senin hari ini.

  1. PT Len Industri (Persero)

Persinyalan LRT Jabodebek menggunakan TrainGuard MT Signalling System dari Siemens dan Len Industri yang melakukan pemasangan semua perangkat persinyalan, serta menyuplai produk dan perangkat seperti power supply system untuk persinyalan, sistem pengkabelan indoor dan outdoor persinyalan, perangkat emergency train stop, dan perangkat luar persinyalan lainnya.

Dalam sebuah moda transportasi urban transport seperti LRT, sistem persinyalan dibagi menjadi tiga bagian, yakni wayside signaling equipment (di sepanjang jalur), on board signalling equipment (di dalam kereta), dan indoor signaling equipment.

Sistem persinyalan berfungsi mengatur pergerakan lalu lintas kereta di rel. Sistem CBTC-Moving Block memiliki tingkat keamanan yang tinggi serta dapat mencegah terjadinya tumbukan antar kereta baik dari depan, belakang maupun dari samping.

Baca artikel lainnya:

Artikel Terkait

Back to top button