
Tak hanya itu, Lilia juga membocorkan rencana jangka panjang terkait kehadiran MRT yang akan menyentuh kawasan Alam Sutera sekitar tahun 2032–2035. “Kita usahakan komitmen bersama untuk 2032, stasiunnya akan ada di dekat Mall Alam Sutera dan juga di Suvarna Sutera hingga Nexen, yang nanti jadi depo MRT,” jelasnya.
Ia menyebutkan, potensi kenaikan nilai properti di kawasan Nexen sangat besar jika dikaitkan dengan pembangunan MRT. “Sekarang aja harga di Nexen sudah Rp700 jutaan, nanti kalau MRT jalan, bisa melonjak. Sekarang waktu yang tepat untuk investasi,” ujarnya.

Di tengah sentimen global, termasuk dinamika tarif AS, Lilia mengakui ada kekhawatiran terkait harga bahan bangunan dan kurs dolar. Namun, ia menegaskan bahwa Alam Sutera masih mampu menjaga harga tetap stabil berkat strategi pengadaan lokal dan pasar domestik yang kuat.
“Kita nggak bisa abaikan dampak global, tapi karena kita mengandalkan pasar domestik dan material banyak dari dalam negeri, harga bisa kita jaga. Buying power masih ada, meskipun tentu kita harus jeli lihat segmennya,” katanya.
Lilia menutup dengan keyakinan bahwa kolaborasi dengan pemerintah dan operator transportasi publik seperti Trans Jakarta dan MRT akan mempercepat transformasi kawasan Alam Sutera sebagai destinasi hunian dan investasi yang semakin terintegrasi dan terjangkau. (***)