
Konstruksi Media — Memilih tukang bangunan yang benar-benar memahami teknik pemasangan waterproofing, bata ringan, dan keramik dengan standar yang baik sering kali menjadi tantangan.
Banyak pekerja konstruksi yang tersedia, tetapi tidak semua memiliki keahlian yang memadai atau mengikuti prosedur pemasangan yang benar. Kesalahan dalam pemasangan dapat menyebabkan masalah serius di kemudian hari, seperti kebocoran akibat waterproofing yang tidak sempurna atau lantai dan dinding yang retak karena pemasangan keramik dan bata ringan yang kurang presisi.
Untuk itu sangat dibutuhkan solusi yang dapat membantu masyarakat menemukan aplikator bangunan yang terlatih dan berkualitas, salah satunya yakni dengan aplikasi tukang bangunan atau aplikator bangunan yang baru diluncurkan oleh PT Guna Bangun Jaya (LEMKRA).
Komisaris LEMKRA Christina I Tjahjadi mengatakan bahwa aplikasi yakni LPRO. LPRO sebuah aplikasi yang diciptakan oleh LEMKRA karena melihat sulitnya masyarakat dalam memilih tukang bangunan (aplikator bangunan) yang benar-benar memahami suatu produk atau material.
“Aplikasi ini sengaja kami ciptakan untuk menghubungkan pengguna dengan tenaga profesional terlatih yang dapat memastikan pemasangan dilakukan dengan standar tertinggi. Tenaga professional ini sudah kami berikan training sebelum melakukan pemasangan dengan produk LEMKRA,” jelasnya saat berbincang dengan Konstruksi Media di HO LEMKRA, Cirebon, Jawa Barat, Senin, (17/02/2025).

LEMKRA, yang telah lama menjadi pionir dalam industri bahan bangunan di Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari 25 tahun, berhasil memberikan pilihan berbagai produk berkualitas tinggi dalam dunia bangunan.
Untuk memenuhi kebutuhan akan aplikator atau tukang bangunan yang ahli dalam pemasangan keramik, waterproofing, dan layanan terkait, LEMKRA telah mengembangkan aplikasi LPRO.
Dia menambahkan, melalui aplikasi LPRO ini, pengguna dapat dengan mudah mencari dan memesan layanan dari aplikator berpengalaman yang telah terverifikasi. Hal ini tidak hanya menjamin kualitas pekerjaan, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi pengguna dalam proses renovasi atau pembangunan.
“Kami memberikan garansi setiap penggunaan produk LEMKRA dan pemasangan (waterproofing, acian tembok hingga keramik) selama 5 tahun. Jadi kami harus benar-benar memastikan yang memasangnya memiliki keahlian khusus. Percuma saja produknya bagus tetapi kalau yang pasang tidak mengerti caranya sama saja bohong,” ungkap dia.

“Seperti pada pemasangan keramik pada rumah, kebanyakan menggunakan adukan semen dan pasir saja dan tidak menggunakan alat untuk meratakan adukan (roskam gerigi). Kami melakukan training kepada para mitra aplikator bangunan LEMKRA untuk menggunakan alat-alat standar yang digunakan sesuai dengan peruntukannya, sehingga sangat memudahkan pengerjaan,” sambung Christina menambahkan.
Selain itu, LEMKRA juga meresmikan Training Center di Cirebon untuk memberikan pelatihan rutin bagi para aplikator bangunan. Program pelatihan ini mencakup teori dan praktik langsung mengenai teknik pemasangan yang efisien, serta cara mengatasi berbagai tantangan teknis di lapangan.
Dengan komitmen terhadap kualitas dan pelayanan, LEMKRA melalui aplikasi LPRO menjadi solusi terpercaya bagi mereka yang membutuhkan layanan pemasangan keramik, waterproofing, dan layanan konstruksi lainnya. Aplikasi ini mencerminkan dedikasi Lemkra dalam menyediakan layanan terbaik bagi pelanggan di seluruh Indonesia.
Ke depan, Lemkra berharap aplikasi LPRO dapat semakin mempermudah masyarakat dalam menemukan tenaga kerja konstruksi yang profesional dan terlatih. Dengan inovasi ini, LEMKRA tidak hanya menyediakan produk berkualitas tinggi, tetapi juga membangun ekosistem jasa konstruksi yang lebih baik dan terpercaya.
Baca Juga :
- Bahas Peluang Investasi, Gubernur Aceh Terima Kunjungan Dubes UEA
- Gelar Pertemuan dengan Mitra Industri, HDII Sebut Pentingnya Kolaborasi
- Peran Manajemen Konstruksi Dalam Keberhasilan Green Building
- Swasta Bangun Infrastruktur, Untung Apa Buntung?
- Telah Terbit Majalah Konstruksi Media Edisi XIV 2025: Angkat Isu Efisiensi Anggaran hingga Lika-Liku Program 3 Juta Rumah