ElectricityENERGI

Langkah PLN Jadi Perusahaan Energi Masa Depan

Sebagai ujung tombak transisi energi di Tanah Air serta jantung perekonomian nasional, PLN mendapatkan dukungan penuh dari Presiden.

Konstruksi Media –  Belajar dari krisis energi, PT PLN (Persero) terus bertranformasi menjadi perusahaan energi masa depan yang berbasis energi bersih. Agenda transisi energi global membuat listrik menjadi energi andalan di masa depan.

PLN mengubah tantangan menjadi peluang untuk berkembang. Hal tersebut dikatakn oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam CEO Lecture bertajuk The Future Energy is Electricity, We Face It, We Fight For It yang diselenggarakan di Auditorium Kantor Pusat, belum lama ini.

Darmawan mengatakan, PLN memegang peran penting dalam mengadaptasi agenda transisi energi. PLN akan menjadi perusahaan energi kelas dunia dengan mengubah tantangan yang ada saat ini menjadi potensi penguatan perusahaan.

“Krisis energi dan perubahan iklim beberapa tahun belakang membutuhkan respons yang cepat. Saat ini produksi minyak nasional hanya 630 ribu barel per hari, padahal kebutuhan harian mencapai 1,5 juta barel. Karena itu transisi energi yang berbasis impor ke domestik mesti dilakukan untuk menghadapi tantangan ini,” ungkapnya, Rabu, (3/8/2022).

Dia menambahkan, PLN sebagai ujung tombak transisi energi di Tanah Air serta jantung perekonomian nasional, pihaknya mendapatkan dukungan penuh dari Presiden.

“Dalam transisi energi ini kita tidak boleh membebani keuangan PLN dan APBN. Ini kita tangkap sebagai peluang dalam menjawab tantangan yang kita hadapi saat ini,” jelas Darmo sapaan akrabnya.

Ia mengemukakan saat ini salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh PLN adalah kondisi oversupply. Pasalnya, hingga 2030 mendatang akan ada tambahan kapasitas listrik sebesar 40,6 GW lagi.

Meski begitu, kondisi oversupply tersebut menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi PLN untuk meningkatkan konsumsi listrik nasional sekaligus menyukseskan proses transisi energi bersih yang berbasis pada sumber daya domestik.

“Untuk menjawab krisis multidimensional tersebut, strategi PLN akan ditunjang oleh tiga faktor penting, yakni meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, kompor induksi, dan jasa layanan internet,” bebernya.

Selanjutnya, katanya, dari sisi mendorong ekosistem kendaraan listrik, PLN melakukan penambahan infrastruktur kendaraan listrik seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) maupun Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di Indonesia. Saat ini sudah ada 139 unit SPKLU yang siap memenuhi kebutuhan pengguna kendaraan listrik di seluruh Indonesia.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam CEO Lecture bertajuk The Future Energy is Electricity, We Face It, We Fight For It yang diselenggarakan di Auditorium Kantor Pusat. Dok. Ist

Dia menambahkan, program konversi LPG ke kompor induksi, selain bisa menjadi solusi menyerap listrik juga dapat mengurangi beban APBN.

Dengan harga gas dunia yang sedang tinggi, harga keekonomian LPG mencapai Rp 19.609 per kg. Sementara harga jual eceran yang dipatok pemerintah sebesar Rp 4.250 per kg. Artinya, ini menjadi beban APBN sebesar Rp 15.359 per kg.

Baca Juga : PLN Raih 5 Penghargaan Tertinggi se-Asia Pasifik

“Dengan program konversi kompor ke 15 juta pelanggan penerima manfaat selain bisa menyerap listrik juga bisa menyeimbangkan Current Account Defisit (CAD) negara,” ujar Darmo.

Menjawab tantangan tersebut, darmo mengemukakan, dari sisi penambahan konsumsi listrik nasional dengan agenda kendaraan listrik dan kompor induksi tersebut diprediksi bisa mencapai 16,4 GWh pada 2024 mendatang. Dengan pertumbuhan konsumsi listrik tersebut, PLN bisa mengantongi tambahan pendapatan yang mampu menambah kuat posisi keuangan PLN.

“Dari ceruk tersebut jika ditotal bisa mencapai laba Rp 22 triliun. Kalau kita kemarin bisa menorehkan Rp 13 triliun dan sudah tercatat sebagai terbesar sepanjang sejarah. Potensi ke depan masih akan lebih besar lagi dan perlu kita perjuangkan bersama,” paparnya.

Dia menilai, untuk bisa menjadi perusahaan energi masa depan perlu keuangan perusahaan yang sehat agar bisa memberikan kontribusi kepada negara.

Selain itu, melalui perusahaan yang sehat juga bisa memberikan multiplier effect bagi masyarakat.

The Future of energy is electricity. Dengan kerja keras seluruh insan PLN, saya yakin tantangan ini bisa dilewati,” tutup Darmawan.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp