Konstruksi Media – PT Lancang Kuning Sukses (LKS) merupakan perusahaan kontraktor rekayasa (engineering) asal Batam, Kepulauan Riau, yang bergerak di bidang Engineering, Procurement, Construction Management, Manufacturing & Installation (EPCMI).
Project Director LKS Prastiwo Anggoro menjelaskan, PT Lancang Kuning Sukses dibentuk pada tahun 2012 oleh Ir. Iswendra di Pulau Batam. Bisnis awal yang dijalani oleh LKS pada awalnya adalah On Precision Part dan Instrument Supply. Hal ini sesuai dengan pengalaman Ir. Iswendra di bidang manufacturing.
Namun, seiring berkembangnya industri manufacturing di kota Batam, PT LKS pada tahun 2014 sukses melebarkan sayap bisnisnya dengan merambah ke sektor upstream, yaitu engineering di bidang Mechanical, Electrical, Piping (MEP) dan Civil Works.
Baca juga: Konsultan di IKN Bukan Robot…
Prastiwo melanjutkan, memasuki tahun 2020, pada saat dunia tengah booming dengan kontruksi di sektor Energi, Mining dan Oil & Gas, PT LKS menambah satu divisi, yaitu divisi General Construction sebagai cangkang untuk proses bisnis, mulai dari Engineering, Procurement, Manufacturing, Construction dan Installation. Divisi General Construction ini dipimpin oleh Prastiwo Anggoro.
“Keberhasilan dari agile managerial dan berfokus terhadap customer expectation, sehingga di tahun 2022 PT. Lancang Kuning Sukses mencatat revenue grows 300% berbanding 2020,” kata Prastiwo dikutip dari keterangan resminya kepada Konstruksi Media, Rabu (4/1/2024).
Pada tahun 2023 kemarin, lanjut Prastiwo, PT LKS telah melebarkan sayapnya dengan membentuk perusahaan cabang di kota Duri, Provinsi Riau.
Prastiwo menuturkan, saat ini PT Lancang Kuning Sukses telah menjadi salah satu builder untuk Clean Room Certification berdasarkan ISO 4644-1, setelah mengerjakan pabrik untuk customer manufacturing yang berasal dari Jerman.
Selain itu, PT. Lancang Kuning Sukses mencatat rekam jejak proyek energi sebesar total 30 Mega Watt Movable Power Plant dari MaxPower Indonesia dan Proyek EPCMI di PT. Caterpillar Indonesia Batam
“Yaitu Heavy Industrial Workshop capacity 80 ton serta Tangki Timbun 15.000 Galon lengkap dengan sistem Pemipaan dan automasi. Berdasarkan data tersebut, PT. LKS menawarkan konstruksi di tiga sektor utama, yaitu Clean Room, Energy/Pembangkit dan EPC di General Construction,” tuturnya.
Prastiwo mengungkapkan, pelanggan PT. LKS tersebar merata di beberapa sektor, tentu saja dengan standar dan ekpektasinya yang berbeda-beda pula.
Baca juga: Deretan Investor Kakap, Pelopor Pembangunan IKN Senilai Rp41 Triliun
Oleh karena itu, saat ini terdapat lebih dari 10 Quality Control Officer (Welding Inspector, Architerctural Inspector, Civil Inspector, Clean Room Inspector dan sebagainya) di PT Lancang Kuning Sukses, dalam rangka memastikan dari sisi quality sesuai ekpektasi pelanggan.
“Namun, servis PT LKS tidak cuma terbatas dari itu, di sisi PMT (project management team), kami memastikan qualifikasi dari personal yang bersertifikat nasional dan internasional sehingga dapat menjamin flow dari monitoring dan control proyek ter-deliver ke pelanggan,” tuturnya.
Sejauh ini PT. LKS sudah melakukan inovasi dan teknologi. Menurut Prastiwo, digitalisasi merupakan suatu kenaifan dengan dunia yang mengadopsi industri 4.0. Oleh karena itu, perusahaan telah menerapkan sistem clouding untuk data-data proyek.
Adapun beberapa data proyek yang mulai paperless di antaranya Quality Control Report, Drawing Engineering, dan Reporting Velocity.
“Sehingga dalam satu tahun berjalan penggunaan kertas A4 berkurang 4% dan kertas A3 17%, hal ini sesuai dengan komitmen PT. LKS di ISO 140001,” katanya.
PT. Lancang Kuning Sukses melahirkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang berkompeten dan ahli. Tahun 2023 kemarin, PT LKS menerapkan dua model recruitment karyawan, yang pertama konvensional model melalui job announcement untuk menjaring profesional sesuai bidang yang diperlukan.
“Satu lagi model melalui talent pools yaitu menjaring SDM berkualitas mulai dari bangku perkuliahan. Salah satu program model ini adalah internship model dengan beberapa universitas di Sumatra dan Jawa,” tuturnya.
Program ini, kata Prastiwo, nyatanya memberikan warna baru dari dan ke dalam SDM LKS sehingga ratio antara generation X, generation Y, dan Generation Z semakin seimbang, yang pada akhirnya diharapkan akan melahirkan next Generation of LKS.
Sebagai informasi di LKS terdapat Professional Engineering lebih dari lima orang yang tentu saja akan memberikan confidence level di sisi engineering decision.
Prastiwo menargetkan pada tahun 2024 ini PT LKS akan lebih fokus ke sektor energi atau pembangkit, dikarenakan di Kota Batam kebutuhan akan energi listrik dalam 10 tahun mendatang diproyeksi mencapai 60% dari yang ada sekarang sekitar 600 Mega Watts, dari berbagai sumber bahan bakar.
“Selain itu, PT Lancang Kuning Sukses tetap mempertahankan business relationship dengan existing customer, tetapi melakukan peningkatan layanan dari berbagai aspek. Lancang Kuning Sukses perusahaan lokal standar internasional,” kata Prastiwo Anggoro.