Kurangi Risiko Banjir di Aceh Utara, Brantas Abipraya Kebut Pengerjaan Bendungan Keureuto
Brantas Abipraya membangun bendungan terbesar di Sumatra dan dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 6,34 MW.
Konstruksi Media – PT Brantas Abipraya (Persero) sedang mengebut penyelesaian Bendungan Keureuto di Kecamatan Paya Bakong, Kabupaten Aceh Utara. Bendungan ini merupakan salah satu fasilitas masyarakat yang dibangun sejak tahun 2015.
Direktur Operasi I Brantas Abipraya Muhammad Toha Fauzi menyebut, nantinya Bendungan Keureuto dapat menampung air dari Sungai Krueng Keureuto sehingga bendungan ini dapat menjadi solusi banjir di Aceh Utara.
Ia menjelaskan, bendungan yang merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini berkapasitas tampung 215,94 juta per meter kubik.
Baca juga: Brantas Abipraya Bangun TPST Ramah Lingkungan di IKN Nusantara
“Serta memiliki tampungan khusus banjir sekitar 30,39 juta meter kubik,” ujar Muhammad Toha Fauzi dikutip dari keterangannya dari situs resmi Brantas Abipraya di Jakarta, Selasa (8/8/2023).
Toha menambahkan, sebagai pengendali banjir, Bendungan Keureuto mampu mengurangi debit banjir sampai dengan periode ulang 50 tahun di kawasan Aceh Utara.
Toha bilang, Bendungan Keureuto juga akan difungsikan untuk menyediakan air irigasi yang mampu mengairi lahan seluas 9.420 hektare sehingga kebutuhan air masyarakat di sekitar bendungan dapat terpenuhi.
“Bendungan yang ditargetkan tuntas pada akhir 2023 ini nantinya akan menyediakan air baku dengan kapasitas 0,5 meter kubik per detik,” katanya.
Toha melanjutkan, Abipraya juga membangun fasilitas yang menjadi nilai tambah di bendungan yang bakal menjadi bendungan terbesar di Sumatra ini, yakni dapat dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 6,34 MW.
Diharapkan, dengan adanya bendungan ini, dapat turut menyokong produktivitas irigasi di Aceh Utara dan sekitar.
Baca juga: Bangun Tol Cisumdawu, Brantas Abipraya Raih Dua Penghargaan Zero Accident
Selain memberi nilai tambah untuk daerah sekitar bendungan yang dibangun Brantas Abipraya, karya infrastruktur sumber daya air yang sedang dikerjakan dan telah dirampungkan ini adalah jawaban dari tantangan climate change atau perubahan iklim.
Seperti diketahui, kondisi tersebut mengakibatkan kekurangan air pada musim kemarau dan saat curah hujan tinggi dapat mendatangkan banjir.
Toha pun menekankan bahwa pembangunan bendungan sangat penting. Ini pun merupakan komitmen Brantas Abipraya untuk selalu hadir dalam mempersiapkan infrastruktur guna mendukung pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim global.
“Melalui bendungan kita dapat meningkatkan produktivitas pertanian, memudahkan masyarakat sekitar dalam memperoleh air bersih yang bermanfaat untuk kepentingan masyarakat, serta meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Toha.
Baca artikel lainnya: