Kunjungi Proyek Jalan Tol BeCaKayu, Menko Marves Apresiasi Dorong Percepatan Penyelesaian Pembangunan
Konstruksi Media – PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (Kode Saham: WSKT) menerima kunjungan kerja dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan dan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian di area pembangunan Jalan Tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu (Becakayu) pada Jumat (24-12-2021). Kunjungan ini
bertujuan untuk melihat langsung perkembangan pembangunan jalan tol yang telah mencapai 96,74
persen.
Dalam sambutannya, “Pembangunan jalan Tol Becakayu ini sudah dimulai dari tahun 1996, tetapi masih dalam proses penyelesaian hingga sekarang. Oleh karena itu, proyek ini harus segera kita tuntaskan,” ungkap Menko Marves Luhut ketika memberikan sambutan. Luhut mendorong percepatan penyelesaian jalan tol Becakayu. “Kita pastikan untuk dituntaskan karena akan mengurangi banyak kemacetan karena saya yakin traffic akan menjadi semakin baik. Pendanaan kita masih butuh sekitar Rp3,75 triliun dan kita ada pilihan dari konsorsium, namun pasti butuh waktu, ada juga dari pinjaman, dan penanaman modal negara,” ungkap Luhut. “Namun, tahun depan kita juga akan dorong investasi dari pihak swasta. Sekali lagi, tol ini akan berdampak luas untuk melancarkan traffic lalu lintas mulai
dari Cawang sampai Tambun,” jelasnya.
Hedy Rahadian menyebutkan bahwa target penyelesaian seluruh ruas jalan tol sepanjang sekitar 23,68 km ini pada 2024. “Kita harapkan selesai pada 2024. Ada sejumlah persoalan pendanaan, namun seperti arahan Menko Marves, kita akan coba corporate action, dalam hal ini konsorsium. Mungkin juga ada pinjaman dengan government guaranty dan yang ketiga melalui penambahan modal negara,” ujarnya.
Terkait kerja sama dengan investor swasta, Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Destiawan Soewardjono menyebutkan bahwa saat ini sedang dalam proses. “Sudah ada investor yang akan masuk ke kami, sedang dalam proses. Ada beberapa investor dari negara sahabat, termasuk untuk section 2B dari Bekasi Barat sampai Tambun. Waskita kesulitan di section 2B tersebut karena pendanaan. Kebutuhannya sekitar Rp3,75 triliun,” jelasnya. “Saat ini, Waskita sedang perbaikanrestrukturisasi financing. Mudah-mudahan selesai pada 2025. Di dalam itu, ada divestasi tol Waskita sekarang memegang 19 jalan tol, enam sudah didivestasi, masih ada 13 lagi, termasuk tujuh yang harus selesai pembangunannya, salah satunya Becakayu ini,” pungkas ia.
Pembangunan jalan tol Bekasi—Cawang—Kampung Melayu sejatinya dimulai sejak 1996. Namun, krisis moneter 1998 membuat proyek ini terhenti. Kemudian, pada tahun 2015 PT Waskita Karya (Persero) mengambil alih 60 persen saham badan usaha jalan tol (BUJT) Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga atau KKDM dan melanjutkan proses konstruksi, namun sempat terhenti karena adanya pandemi covid-19. Dengan adanya alokasi PMN 2021, pembangunan tol becakayu sampai 2Adapat dilaksanakan. Waskita menargetkan penyelesaian pekerjaan sampai dengan beroperasinya Jalan Tol Becakayu pada Maret 2022 mulai dari seksi 1 (Prumpung) sampai seksi 2A Ujung (Bekasi Barat) sehingga dapat segera digunakan oleh masyarakat untuk mobilitas kesehariannya dan mengurangi kemacetan lalu lintas di ruas jalan Bekasi—Kampung Melayu tersebut.
Turut mendampingi Menko Marves Luhut, Plt. Deputi Sumber Daya Maritim Jodi Mahardi, Asisten Deputi Kerja Sama Investasi Pemerintah dan Badan Usaha Hari Kusmardianto, Asisten Deputi Jasa Infrastruktur Kementerian BUMN Hendrika Nora Osloi Sinaga. Turut hadir juga Bupati Bekasi Akhmad Marjuki dan Wali Kota Bekasi Rahmat Effendy. Kunjungan diterima langsung oleh Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Destiawan Soewardjono, Direktur Utama PT Waskita Toll Road Septiawan Andri, dan Direktur Utama PT Kresna Kusuma Dyandra Marga Aris Mujiono.