Kunjungan Menteri BUMN Bersama Menteri PKP Gunakan Commuter Line ke Sejumlah Proyek TOD
Kita ke Tanjung Barat, kemudian Manggarai. Jadi ada beberapa titik kita mau lihat, kita akan memetakan peluang, masalah, dan kesiapan. Karena banyak tanah negara yang ideal tidak dimaksimalkan dan tidak ditata selama ini
Konstruksi media – Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PKP Maruarar Sirait beserta jajaran melakukan kunjungan ke sejumlah proyek TOD yakni Samesta Mahata Margonda yang terintegrasi dengan Stasiun Pondok Cina, Samesta Mahata Tanjung Barat yang terintegrasi dengan Stasiun Tanjung Barat dan Stasiun Manggarai menggunakan Commuter Line.
“Kita ke Tanjung Barat, kemudian Manggarai. Jadi ada beberapa titik kita mau lihat, kita akan memetakan peluang, masalah, dan kesiapan. Karena banyak tanah negara yang ideal tidak dimaksimalkan dan tidak ditata selama ini,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait.
Sementara itu, Erick Thohir mengatakan, Ia menyambut baik langkah sinergi yang diusulkan Maruarar Sirait melalui berbagai terobosan, apalagi mengingat BUMN masih kerap terkendala di sisi regulasi. Salah satu terobosan yang paling disorotinya adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tenornya akan diperpanjang hingga 30 tahun.
“Yang kedua bagaimana misalnya contoh di tempat hari ini, perumahan rakyat versi apartemen lah yang harganya Rp270 jutaan. Nah, itu juga ada tentu isu regulasi, di mana kalau BTN ini diberikan kesempatan pendanaan yang cukup, saya rasa BTN tidak kesulitan membangun 800 ribu rumah secara supporting untuk finansial. Nah, kalau pendanaannya tidak mencukupi bagaimana BTN bisa?,” ujar Erick.
Pada kesempatan ini, Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan terkait kegiatan kunjungan kerja bersama tersebut bahwa kunjungan dimulai dari Stasiun Pondok Cina untuk meninjau Samesta Mahata Margonda, dilanjutkan ke Stasiun Tanjung Barat untuk melihat Samesta Mahata Tanjung Barat, dan berakhir di Stasiun Manggarai.
Menteri BUMN dan Menteri PKP juga meninjau area komersial di sekitar stasiun yang dirancang untuk mendukung kebutuhan penghuni dan pengguna transportasi publik.
“Rombongan menjajal langsung kenyamanan Commuter Line sebagai bagian dari pengalaman transportasi publik yang terintegrasi. Penggunaan Commuter Line dalam kunjungan ini menunjukkan dedikasi para pemangku kebijakan terhadap penguatan transportasi berbasis rel,” kata Anne.
Anne juga menyampaikan bahwa perjalanan dengan Commuter Line adalah bukti nyata dari pentingnya integrasi transportasi publik dalam kehidupan masyarakat. Selain itu Ia mengatakan KAI sebagai BUMN pasti mendukung berbagai upaya pemerintah untuk pelayanan masyarakat luas.
“Terkait dengan informasi pemanfaatan aset KAI untuk perumahan, kami juga mendukung dan siap berkolaborasi dengan mengutamakan Good Corporate Governance (GCG) agar dapat mendukung program pemerintah dengan tetap mempertimbangkan aspek keselamatan Perka dan rencana pengembangan Perkeretaapian kedepan,” jelas Anne.
Saat ini KAI bekerjasama dengan Perumnas juga tengah membangun 3 proyek hunian vertikal yang terintegrasi ke Stasiun Tanjung Barat wilayah DKI Jakarta, Stasiun Rawabuntu Tangerang Selatan, dan Stasiun Cisauk Kabupaten Tangerang.
“Hunian vertikal yang terintegrasi dengan Stasiun Pondok Cina kini telah selesai dibangun dan mulai beroperasi. Dengan luas lahan sekitar 76.326 m², hunian ini terdiri dari 898 unit yang dirancang untuk mendukung gaya hidup modern dan efisien,” ujar Anne.
Selain dukung terhadap proyek TOD, Anne mengatakan KAI juga bangga dapat memberikan pengalaman langsung kepada para Menteri dan stakeholder lainnya mengenai peran strategis Commuter Line dalam mendukung mobilitas yang efisien dan berkelanjutan. Ini juga menunjukkan bagaimana TOD menjadi solusi inovatif untuk mengatasi tantangan perkotaan.
“Penggunaan Commuter Line dalam kunjungan kerja ini diharapkan dapat semakin mempopulerkan transportasi publik sebagai bagian dari gaya hidup masyarakat modern, sekaligus mendukung visi besar KAI menjadi solusi ekosistem transportasi terbaik untuk Indonesia,” tutup Anne.
Baca juga :
- Lewat Seminar Internasional PII, Insanul Kamil: Perkuat Daya Saing Bangsa
- LRT Jabodebek Uji Coba Aturan Bawa Sepeda Standar
- Jababeka Bangun Rumah Sakit Pendidikan Standar Internasional
- Di Seminar Internasional PII, PJ Gubernur Adhy Ingin Jadikan Jatim Sebagai Surganya Investasi
- Seminar Internasional PII, Ketua Penyelenggara: Perkuat Kolaborasi dengan Stakeholder