
Konstruksi Media — Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr.-Ing. Ir. Ilham Akbar Habibie, MBA., IPU., memberikan kuliah umum di Program Studi Program Profesi Insinyur (PS PPI) Institut Teknologi Bandung (ITB), Sabtu (24/5). Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi PII dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya reindustrialisasi nasional sebagai pilar menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam pemaparannya, Ilham Habibie menekankan bahwa reindustrialisasi adalah kunci utama kemajuan bangsa, karena tidak ada negara maju yang dibangun tanpa fondasi industri yang kuat.
“Kita tidak bisa hanya bergantung pada sektor pertambangan. Indonesia harus memperkuat sektor industri lainnya yang memiliki nilai tambah tinggi dan dampak ekonomi luas,” tegas Ilham.
“Korea Selatan sukses lewat industri musik, film, dan otomotif. China, Jepang, dan Amerika sudah lama membuktikan kekuatan industrinya. Indonesia pun harus mengambil langkah serupa.”
Kuliah umum ini juga dihadiri oleh Rektor ITB, Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., yang menyampaikan komitmen ITB dalam mencetak insinyur unggul yang mampu berkontribusi dalam transformasi industri nasional.
Kepada para mahasiswa PS PPI ITB, Ilham mengajak insinyur muda untuk mengambil peran aktif dalam gerakan nasional reindustrialisasi. Ia menyebutkan bahwa insinyur harus menjadi pencipta solusi, inovator, dan pencipta lapangan kerja, bukan sekadar pelaku teknis.
“Insinyur Indonesia harus menjadi aktor utama dalam membangun industri nasional yang tangguh dan berdaya saing. Reindustrialisasi adalah jalan menuju kemandirian bangsa,” ujarnya.
Sebagai Ketua Umum PII, Ilham juga menegaskan komitmen organisasi dalam mendorong penguatan profesi keinsinyuran melalui program pendidikan berkelanjutan, sertifikasi, serta pengakuan internasional bagi insinyur Indonesia.
Kuliah umum ini menjadi bagian dari rangkaian sinergi strategis antara PII dan ITB dalam memperkuat kontribusi kalangan akademisi dan profesional teknik terhadap pembangunan nasional berbasis inovasi, teknologi, dan industri. (***)