Konstruksi Media – PT Adhi Karya Tbk atau ADHI sukses menggelar penguatan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau rights issue dengan mengeluarkan dana sebesar 25% atau Rp667,88 miliar. Right issue ini untuk penyetoran modal ke Badan Usaha Pelaksana (BUP) Proyek Strategis Nasional dan Proyek Non Strategis Nasional.
Bila melihat dari keterbukaan informasi, Rabu (22/2/2023), Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ADHI Agung Dharmawan mengatakan, ADHI telah merealisasikan penggunaan dana sebesar Rp667,88 miliar atau sekitar 25% dari total rencana penggunaan dari dana rights issue sebesar Rp2,65 triliun.
Total sisa dana hasil Penawaran Umum Terbatas (PUT) II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp1,98 triliun. Sisa dana tersebut telah dikurangi beberapa biaya dan akan disimpan dalam PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Baca juga: Gandeng Lima Lembaga, PUPR Teken Kerja Sama Bangun Perumahan MBR
Dalam aksi korporasi ini masih di bawah target yang ditetapkan oleh ADHI yaitu sekitar Rp3,87 triliun di mana ADHI menerbitkan sebanyak-banyaknya 7,04 miliar saham baru Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham.
Selain itu, ADHI mendapatkan dana sebesar Rp1,97 triliun dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam rangka rights issue yang akan digunakan sebagai modal pembangunan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Ruas Cikunir-Ulujami.
Kemudian, preservasi Lintas Timur Sumatera Selatan, dan Fasilitas Pengolahan Limbah Terpadu (FPLT) Kawasan Industri Medan. Selanjutnya, digunakan untuk pembangunan segitiga Jalan Tol Jogja-Bawen-Surakarta yang dilaksanakan dalam dua proyek yakni Solo-Jogja dan Jogja-Bawen. Selain itu, dana PNM juga dipakai membiayai SPAM Karian.
Baca artikel selanjutnya: