Krakatau Steel Tegaskan Komitmen Kualitas Baja Nasional, Tolak Peredaran “Baja Banci”
Krakatau Steel Tegaskan Komitmen Kualitas Baja Nasional, Tolak Peredaran “Baja Banci”
Konstruksi Media – Maraknya insiden kegagalan struktur seperti robohnya gedung dan konstruksi infrastruktur di sejumlah daerah memunculkan kekhawatiran serius terhadap keselamatan publik. Salah satu penyebab yang kerap ditemukan dalam investigasi adalah penggunaan baja berkualitas rendah atau yang dikenal dengan istilah “baja banci”, baja yang tidak memenuhi spesifikasi teknis baik dari segi kekuatan maupun ukuran.
Menanggapi fenomena tersebut, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menegaskan kembali komitmennya untuk menjaga kualitas baja nasional sebagai fondasi pembangunan dan ketahanan infrastruktur Indonesia.
“Krakatau Steel Group hadir bukan hanya sebagai produsen baja, tetapi sebagai penjaga kualitas dan kemandirian industri strategis Indonesia. Kami meyakini bahwa dengan baja yang kuat, kita membangun fondasi peradaban yang tangguh, mandiri, dan berdaulat untuk masa depan bangsa,” ujar Akbar Djohan, Direktur Utama Krakatau Steel Group yang juga menjabat sebagai Chairman ALFI/ILFA serta Chairman IISIA, dalam siaran pers.
Baja Sebagai Pondasi Ketahanan Nasional
Dalam konteks pembangunan nasional, baja menjadi simbol kemajuan teknologi dan pilar utama bagi ketahanan infrastruktur. Krakatau Steel menegaskan seluruh produknya telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan standar internasional, sehingga menjamin keselamatan publik serta mendukung agenda pemerintah untuk memperkuat kemandirian industri strategis, sejalan dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto.
Baca Juga: Tuntaskan Utang Restrukturisasi, Krakatau Steel Catat Laba Bersih US$22 Juta hingga Kuartal III/2025
Akbar menegaskan bahwa Krakatau Steel berperan penting dalam mewujudkan tujuan tersebut dengan memastikan rantai pasok baja nasional berjalan sehat dan berstandar tinggi. “Kami siap menjadi mitra terpercaya dalam memberikan pendampingan teknis terkait pilihan material baja berkualitas untuk mendukung pembangunan Indonesia yang berkelanjutan,” tambahnya.
Ancaman “Baja Banci” dan Seruan Pengawasan Ketat
Krakatau Steel memandang peredaran “baja banci” sebagai ancaman serius bagi keselamatan masyarakat. Meski harganya murah, baja jenis ini menimbulkan risiko besar terhadap keamanan bangunan dan infrastruktur publik.
Karena itu, Krakatau Steel Group secara konsisten menolak penggunaan baja di bawah standar dan mengajak seluruh pelaku industri, kontraktor, serta pemerintah untuk memperkuat pengawasan dan hanya menggunakan produk bersertifikasi resmi.
Komitmen Krakatau Steel Group dalam menegakkan kualitas baja nasional mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pengamat industri dan pembuat kebijakan.
Baca Juga: Industri Baja di Titik Nadir, Dirut Krakatau Steel Minta Pemerintah Reposisi Kebijakan Impor
Widodo Setiadharmaji, pengamat industri baja dan pertambangan, menilai langkah Krakatau Steel sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat kedaulatan industri nasional. “Sinergi antara Krakatau Steel Group, Danantara, dan pelaku hilirisasi nikel adalah fondasi menuju kemandirian industri nasional,” jelasnya.
Menjaga Ketahanan Infrastruktur Nasional
Sebagai industri baja terintegrasi, Krakatau Steel Group terus berkomitmen memperkuat kapasitas produksinya dan memastikan distribusi baja berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pembangunan nasional. Dengan menolak praktik “baja banci”, Krakatau Steel berharap dapat menjaga standar keselamatan publik sekaligus memastikan ketahanan infrastruktur Indonesia di masa depan.




