
Konstruksi Media – Dalam Kongres I Perkumpulan Inovasi dan Informasi Model Indonesia (I2MI) yang diselenggarakan di Jakarta International Convention Center (JICC), Ketua Ikatan Ahli Manajemen Konstruksi Ramping Indonesia, (IAMKRI) Prof. Ir. Muhamad Abduh, M.T., Ph.D, menekankan pentingnya membangun ekosistem Building Information Modeling (BIM) nasional yang progresif dan inklusif.
Dalam sesi diskusi bertema “Membangun Ekosistem BIM Nasional yang Progresif dan Inklusif”, Prof. Abduh tampil sebagai narasumber bersama Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), Taufik Widjoyono. Ia menyampaikan bahwa ekosistem digital merupakan salah satu pilar utama dalam konsep Konstruksi 4.0, selain sistem fisik-siber.
“Ekosistem digital adalah kumpulan individu, kelompok, perusahaan, instansi, atau lembaga yang berperan dalam transformasi digital. Setiap pihak harus kapabel di bidangnya masing-masing dan mampu berkolaborasi dalam menetapkan standar produk, standar proses, pemodelan informasi, protokol, integrasi, serta layanan,” ujar Prof. Abduh.
Ia menegaskan bahwa semua pihak perlu terlibat dalam membangun ekosistem ini, mulai dari vendor aplikasi BIM, pemilik proyek yang akan menggunakan BIM hingga akhir daur hidup bangunan, konsultan, kontraktor, hingga kalangan akademisi. Keterlibatan aktif dari semua unsur ini akan menciptakan ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan.
Mengenai konsep progresif, Prof. Abduh menekankan bahwa kemajuan tidak sekadar berarti menjadi yang paling mutakhir, melainkan bergerak dari kondisi eksisting saat ini menuju kondisi yang lebih baik ke depan.
“Perkumpulan ini harus memahami posisi BIM di Indonesia dari berbagai aspek, kemudian merancang agenda atau peta jalan yang jelas untuk pengembangannya. Bukan hanya fokus pada pelatihan dan sertifikasi, walaupun itu tetap penting, mengingat jumlah praktisi BIM, khususnya di bidang mekanikal dan elektrikal, masih sangat terbatas,” tambahnya.
Prof. Abduh berharap gagasan yang ia sampaikan dapat diimplementasikan oleh I2MI untuk mempercepat terbentuknya ekosistem BIM nasional yang lebih solid. Ia juga menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan I2MI ke depan.
“Selamat kepada para pengurus I2MI yang terpilih. Semoga sukses dalam membangun ekosistem BIM nasional yang progresif dan inklusif,” pungkasnya.
Kongres I I2MI ini menandai langkah awal pembentukan asosiasi baru di bidang BIM di Indonesia, yang diharapkan mampu menjadi katalisator bagi transformasi digital di sektor konstruksi nasional. (***)